Puncak Mandeh di Provinsi Sumatera Barat, salah satu potensi pariwisata Kepulauan Sumatera. 
JAKARTA -- Kembangkan ekonomi dari sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno berencana sebulan sekali berkantor di Bali.

Merespons hal ini, Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin  berujar agar Menparekraf juga memberikan perhatian khusus pengembangan pariwisata di Pulau Sumatera. 

Najamudin mengutarakan pernyataan tersebut mewakili seluruh anggota DPD Sub Wilayah Barat I. 

"Tentu kita akan sangat gembira sekali jika pak menteri Sandiaga bisa menjadwalkan pula untuk tidak hanya berkunjung tapi juga berkantor di salah satu provinsi yang berada di pulau Sumatera," ungkap senator dari daerah pemilihan Bengkulu itu di Jakarta, Senin (25/1/2021).

Papar Najamudin lagi, banyak sekali potensi wisata yang berbasis eco tourism bisa didorong untuk menjadi salah satu pusat destinasi wisata dengan standar nasional bahkan internasional.

"Pulau Bali sudah memenuhi seluruh aspek yang dibutuhkan sebagai syarat pariwisata bertaraf internasional. Yaitu baik secara kultur atau sarana infrastruktur penunjang lainnya dalam mendukung keberlangsungan sektor pariwisata," sebutnya. 

Justru sebaliknya, seru Najamudin lagi, seharusnya yang mendapatkan perhatian oleh pemerintah adalah potensi-potensi wisata daerah lainnya yang belum dikelola secara optimal.

"Pulau Sumatera selain terkenal dengan potensi alamnya, salah satu pulau terbesar di Indonesia ini juga menyimpan banyak potensi wisata. Berbagai pulau di sekitarnya, hutan hujan tropis yang sedemikian luasnya," jelasnya.

Dan, sambung Najamudin keanekaragaman budaya yang luar biasa membuat tujuan wisata Sumatera patut diperhitungkan. 

"Serta kondisi geografis Pulau Sumatera yang dikelilingi perairan tentunya menjadi nilai tambah tersendiri bagi pulau ini," jelasnya.

Menurutnya Najamudin, terdapat banyak pantai indah yang berderet di sepanjang garis pantai Pulau Sumatera.

Salah satu tantangan pengembangan sektor pariwisata di Sumatera selain fasilitas infrastruktur dan investasi yang memadai. 

"Tantangannya tidak hanya bagaimana pemerintah mampu meyakinkan pihak-pihak swasta dengan membangun citra yang berdaya saing tinggi, tapi pembangunan pariwisata dengan suatu passion di dalam mengembangkannya," sambungnya.

Di sana, urai Najamudin ada kerjasama antar semua elemen masyarakat dalam konsep pariwisata yang berkelanjutan. 

"Inilah konsep inkulisivitas dalam pariwisata yang diharapkan dapat menjadi narasi yang menyatukan di dalam memajukan pariwisata Indonesia di masa depan," serunya.

Jadi, lanjut Najamudin,  pemerintah melalui Kemenparekraf mesti menggandeng seluruh pihak yang berkepentingan dengan membangun proyeksi rencana jangka panjang dalam penguatan sektor pariwisata di pulau Sumatera. 

(bin/oel)

 
Top