PADANG -- Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (FPUA) angkatan 93 menggelar reuni perak. Helat yang dikemas dalam kegiatan bertajuk "Basuo Marakek Raso" ini rencananya diadakan di kampus FPUA Limau Manih Padang, Sabtu (27/10/2018) mendatang.

"Tidak terasa sudah 25 tahun sejak 1993 kini 2018. Kerinduan bertemu kawan seperjuangan saat kuliah sudah membuncah. Beberapa kawan menggagas reuper dan Alhamdulillah mendapat sambutan baik dari alumni lainnya. Kami manargetkan sekitar 100-an alumni dari seluruh dunia akan hadir saat acara itu," ujar Humas Panitia Alumni Perak FPUA93, Muhamad Erwin, Kamis (11/10/2018).

Lebih jauh alumni jurusan Ilmu Tanah yang biasa dipanggil "Maxs Win" ini menjelaskan, acara reuni akan diformat sebaik mungkin sehingga melahirkan kenangan yang tak terlupakan bagi aluni yang hadir. 

"Kami berharap seluruh alumni FPUA 93 bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. Selain menjalin lagi silahturahmi antar kawan, kegiatan ini diharapkan juga melahirkan hal-hal positif bagi bangsa, daerah dan alamamater," paparnya.

Selain itu, imbuh pria jangkung ini, Reuni Perak FPUA 93 sebagai ajang pemanasan menuju Lustrum FPUA 2019 yang direncanakan akan dilaksanakan reuni akbar yang mendatangkan sekitar 5000 almni. "Semoga acara ini semakin banyak baik angkatan maupun jurusan dan puncaknya reuni akbar 2019," pungkasnya.

Sementara Ketua Panitia Reuni Perak FPUA 93, Agus Teguh Prihartono, mengungkapkan, panitia terus mempersiapkan segala sesuatunya agar helat yang digelar berjalan sesuai yang diinginkan. "Untuk mempersiapkan acara kita sudah sowan ke Dekan FPUA Dr.Ir. Munzir Busnia, M.Si dan juga Ketua Alumni FPUA, Mahyeldi Ansorullah, SP yang juga Walikota Padang," imbuhnya.

Agus Teguh mengatakan, selain kangen-kengenan, reuni perak FPUA 93 diharapkan melahirkan gagasan dan ide kreatif di bidang pertanian. Terutama upaya mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan. 

"Sebagai alumni pertanian yang sedikit banyak menguasai tentang pembangunan pertanian, kita prihatin dengan kondisi pangan di republik ini. Meski tanah subur dan luas, kita masih impor. Kita berharap dari pertemuan informal ini lahir gagasan untuk bisa mandiri pangan," ujarnya.

Agus mengatakan, alumni FPUA 93 ada sekitar 150 orang, mereka tersebar di berbagai provinsi di Indonesia bahkan mancanegara. "Teman-teman itu kini beraktifitas di ladang pengabdiannya masing-masing. Kita berharap perjumpaan ahli-ahli pertanian itu membawa kebaikan bagi bangsa ini, khususnya Sumatera Barat," harapnya.

(ktr/ede)
 
Top