MENTAWAI – Tim monitoring lembaga kementerian melakukan evaluasi penguatan kapasitas pengurangan risiko bencana dan ketangguhan masyarakat pesisir di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (17/10/2018).

Kunjungan lembaga kementerian tersebut bersama intelijen strategi dan intelijen negara, menurut Country Director ASB Mentawai, Melina Margaretha, guna melihat program atau kegiatan yang dilakukan lembaga ASB di Indonesia, khususnya di Kepulauan Mentawai. Dalam evaluasi tersebut dilihat apakah kegiatan sudah sesuai dengan perundang-undangan. Selain itu, menilai apakah bermanfaat atau tidak program yang dilakukan di Mentawai. .

ASB atau Arbeitter-Samariter-Bund adalah LSM asing yang berpusat di Jerman. Melina mengaku, lembaga asing dalam hal ini ASB tidak dibenarkan melakukan MoU dengan pemerintah daerah. MoU hanya dilakukan dengan Kemendagri dan mekanismenya sudah diatur dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Terkait dengan program kebencanaan di Mentawai, Melina menjelaskan, ASB sudah melakukan beberapa transformasi pengetahuan dan keterampilan di level masyarakat untuk meyakinkan masyarakat bagaimana menyelamatkan diri ketika bencana terjadi.

Ia mengatakan, pembentukan desa tangguh di Mentawai bukanlah program ASB, namun program Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) sesuai dengan aturan nomor 1 tahun 2012 serta indikatornya diterapkan oleh Nasional.

Adapun program kegiatan ASB di Mentawai adalah membangun tim penanggulangan bencana, memberikan informasi untuk disebarkan ke seluruh masyarakat, memberikan pelatihan SAR, pertolongan pertama, pelatihan logistik dan pelatihan dapur umum. Selain itu, membangun infrastruktur jalur evakuasi dan posko, pendistribusian alat emergency berupa tenda, alat-alat dapur umum serta membantu komunikasi antar desa dan dusun melalui radio rig.

Dikatakan, pos komando yang dibangun di beberapa dusun merupakan infrastruktur untuk mendukung apabila terjadi bencana. Tim PB bisa saling koordinasi saat melakukan evakuasi dan juga bisa difungsikan untuk shelter pengungsian.

“Tujuan program yang diberikan kepada masyarakat Mentawai, saat terjadi bencana masyarakat sudah bisa mengorganisir setiap bidang,” papar Melina.

Pada kegiatan nanti akan dilakukan simulasi penguatan pengurangan risiko bencana di tingkat desa dan dusun yang telah dibentuk forum desa tangguh dan melibatkan berbagai organisasi seperti karang taruna, PKK serta pemerintahan desa. 

(ers/ede)
 
Top