PEKANBARU -- Wali Kota Pekanbaru Firdaus menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga almarhumah W (66), atas kesalahan input data pasien positif Covid-19.

Diketahui, pihak keluarga yang tak terima W dimasukkan ke dalam data pasien positif coronavirus, membuat laporan polisi ke Polda Riau.

Pihak keluarga melaporkan kelalaian Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina yang mengumumkan W meninggal karena positif Covid-19 beberapa hari lalu. Padahal, W menderita penyakit lain.

"Saya atas nama kepala daerah mohon maaf kepada seluruh warga Pekanbaru, khusus kepada keluarga almarhumah atas kejadian yang menimpa keluarga mereka. Kami juga ikut berduka, belasungkawa. Atas kelalaian petugas kami mohon maaf," ungkap Firdaus di Pekanbaru, Jumat (16/10/2020).

Kesalahan input data ini menurutnya harus dijadikan pelajaran bagi jajaran Dinkes Kota Pekanbaru, agar lebih berhati-hati sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

Firdaus juga memahami kondisi paramedis dan petugas administrasi yang mengalami kelelahan, akibat pandemi sudah berlangsung sekitar 10 bulan.

Apalagi mereka bekerja dalam tekanan waktu dan ritme, serta harus menjaga kesehatan diri dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Ke depan teman-teman butuh kehati-hatian lagi dalam bekerja. Walaupun saya tahu mereka lelah, mungkin mata mengantuk saat input data," ucap Firdaus.

Selain itu, Firdaus juga tidak mau menyalahkan anak buahnya di Dinas Kesehatan atas kesalahan input tersebut.

"Sebenarnya enggak salah juga petugas kita, karena memang informasi itu masuk ke Dinkes tanggal 30 September, sedangkan kejadiannya tanggal 29 September," jelasnya.

Merespons langkah hukum keluarga almarhumah W yang melaporkan kejadian tersebut ke Polda Riau, Firdaus menyatakan Pemko Pekanbaru siap menjalani proses hukum tersebut.

"Tentunya kita (pemko-red) akan jalani proses hukumnya sebagaimana aturan yang berlaku," ucap Firdaus.

Ia tidak ingin menyalahkan masyarakat yang komplain, dan tidak bisa memarahi staf yang melakukan kesalahan karena itu sebuah kelalaian.

"Karena laporan sudah masuk ke Polda, ini adalah pelajaran. Kita (pemerintah-red) melayani masyarakat harus ikhlas," ungkap Firdaus.

Di sisi lain, pihaknya juga menepis anggapan jika kelalaian menginput data pasien Covid-19 itu dilakukan untuk mendapatkan klaim uang.

"Saya yakin dan percaya tidak ada unsur lain seperti yang beredar bahwa ini direkayasa agar bisa dicairkan (klaim-red) uang. Saya tidak yakin apalagi itu rumah sakit Islam. Saya yakin tidak ada kecurangan hanya karena uang," pungkasnya.

Sumber: antara/rpg

 
Top