Ketua Umum LDII Prof Abdullah Syam menyerahkan plakat kepada Wagub Nasrul Abit dalam Muswil VII LDII Sumbar, di Auditorium Gubernuran Sumbar, Senin (26/8/2019).
MUSYAWARAH Wilayah (Muswil) VII Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (26/8/2019) di Auditorium Gubernuran Sumbar, dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit.

LDII merupakan suatu organisasi masyarakat penuh desikasi yang mengajarkan tentang keislaman, peduli terhadap pendidikan dan dakwah, juga pembinaan umat yang sangat membantu tugas pemerintah. 

Pemerintah selalu mendukung kegiatan LDII yang punya perhatian terhadap proses pembangunan masyarakat. Apalagi LDII telah bersikap NKRI harga mati dalam kerangka nasionalisme kebangsaan.  


Demikian disampaikan oleh Wagub Nasrul Abit pada pembukaan Muswil VII LDII Sumbar yang dihadiri Kapolda Sumbar Irjen Pol. Fakhrizal, Kakanwil Kemenag Sumbat Hendri, Ketua Umum LDII Prof. DR. Ir. KH. Abdullah Syam, M.Sc dan para peserta Muswil.

Muswil LDII Sumbar kali ini mengangkat tema “Pembinaan SDM Profesional Religius di Era Revolusi Industri 4.0 dan Mendukung Pelaksanaan Ekonomi Syariah di Sumatera Barat”.

Pada kesempatan itu Nasrul Abit, mengapresiasi kegiatan LDII, apalagi tema yang diusung cocok dan sejalan dengan semangat Pemprov Sumbar. Dia berharap da'i bisa menjadi penyejuk serta pemersatu umat.

“Ulama atau Dai sangat dekat dengan masyarakat, bisa membantu kerja pemerintah baik dalam sektor ekonomi maupun menciptakan SDM unggul,” katanya.

Selain itu Nasrul Abit juga pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) profesinal juga relijius di era revolusi industri 4.0, keduanya merupakan bentuk kontribusi lembaga dakwah tersebut kepada daerah.


Selanjutnya Nasrul Abit juga menyadari bahwa banyaknya pengerakan dan penghasutan agar masyarakat Sumbar untuk berbuat terorisme, namun sampai saat ini Islam dari Minangkabau sangat kuat, sehingga tidak terpenggaruh berbuat radikalisme dan terorisme.

Ia berharap, adanya LDII di Sumbar bisa memperkuat akidah masyarakat Sumbar yang sesuai dengan filosofi Minangkabau "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" dan selalu menjaga keutuhan Satu Kesatuan Bangsa Indonesia.

"Kami berterimakasih pada LDII yang telah membina umat Islam yang toleran, rukun, dan damai karena dakwah LDII mengedepankan toleransi dan kerukunan, saling ta’aruf dan tolong menolong. Dengan kerjasama yang solid, maka masyarakat Sumbar terhindar dari masalah yang menyangkut dengan Terorisme, Narkoba, LGBT dan korupsi yang merusak tatanan masyarakat Sumbar," jelas Wagub Sumbar.

Selengkapnya tentang LDII Sumatera Barat, klik: http://www.ldiisumbar.or.id/

"Kami sangat setuju apa yang diikrarkan oleh LDII tadi, yaitu NKRI adalah harga mati. Kita harus jaga Indonesia dari paham radikalisme dan terorisme yang memperkeruh situasi keamanan dan ketertiban, sehingga berpotensi mengancam program program pembangunan," ujar Nasrul Abit menutup sambutannya.

Usulkan 5 Klaster Pembangunan Daerah

Sementara itu Ketua Umum DPP LDII KH. Abdullah Syam menyampaikan, konsep ekonomi syariah yang ditawarkan LDII merupakan konsep hidup sejahterah bebas riba yang cocok untuk Sumbar.


“Inggris saja yang bukan negara Islam telah menerapkan ekonomi syariah, di Manado nasabah Bank Syariah juga banyak dari non muslim,” ungkapnya.

Ketua DPW LDII Sumbar periode 2019-2024 M Ari Sultoni, SH, MH dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengusulkan lima cluster pembangunan daerah hasil Muswil VII. 


M Ari Sultoni, SH, MH
Ketua DPW LDII Sumatera Barat 
Pertama adalah penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan wawasan kebangsaan.

Kedua meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan pennegakan hukum.

Ketiga, mendukung pengembangan ekonomi syari’ah. 

Keempat di bidang pendidikan, peradaban, budaya, dan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Seni).

Kelima, alam bidang kesiapan menyambut era revolusi Industri 4.0

Menurut Ari, kelima cluster tersebut akan menjadi dasar pemikiran yang dijadikan sebagai arah kebijakan dan rencana strategis LDII dalam mengemban program prioritasnya.


“Kita berupaya mewujudkan lima klaster pembangunan ini dalam program kerja dalam lima tahun ke depan,” katanya.


Dijelaskannya, selain memikirkan ekonomi umat, LDII juga berperan membentuk SDM Indonesia yang religius dengan berbagai wadah salah satu wadah dakwah.

“Era Digitalisasi ini kami manfaat untuk membangun SDM umat, bagaimana umat bisa mengikuti jaman, namun tetap religius,” tambah Ari.

(***)




 
Top