JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno langsung tancap gas untuk bekerja. Sandiaga mengungkapkan mendapat pesan dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin. Tapi baru beberapa hari jadi menteri, Sandiaga Uno dicolek bikini oleh politikus pula.

Jokowi meminta Sandiaga fokus pengembangan 5+5 destinasi super prioritas, sedangkan dari Maruf Amin titip mendorong pengembangan wisata halal dan wisata religi.

Nah soal titipan wisata halal ini sandi mendapat sindiran dari Ketua DPP Nasdem, Niluh Djelantik. Sindirannya soal wisata halal serius lho sobat Hopers, sampai-sampai Sandiaga Uno disindir pakai bikini Niluh Djelantik pula.

Jadi, politikus perempuan asal Bali bernama lengkap Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik tak sepakat wisata halal diterapkan di Bali yang mana pariwisatanya sudah berkembang bagus. Niluh khawatir penerapan wisata halal di Bali akan merusak pariwisata di Pulau Dewata.

Niluh Djelantik memuncak sindirannya soal wisata halal yang akan dikembangkan Kemenparekraf, khususnya di Bali. Dalam sindiran dan kritikan terkininya di media sosial, Niluh menyindir mantan pasangan Prabowo Subianto itu.

“Contoh wisata halal di Bali. Colek mas menteri pariwisata @sandiagauno. Kesayangan yang setubuh eh setuju plis komen dong,” tulis Niluh di akun Instagramnya dikutip Jumat 25 Desember 2020.

Niluh sudah menyampaikan kritik soal wisata halal di Bali sejak bertahun-tahun lalu. Termasuk saat kampanye Pilpres 2019, Sandiaga Uno mengungkapkan rencana pengembangan wisata halal di Bali jika terpilih jadi wapres.

Sejak bertahun-tahun lalu Niluh tegas menolak wisata halal di Bali.

Dalam postingan beberapa hari lalu, setelah tahu Sandiaga dititipi wisata halal oleh Maruf Amin, Niluh berkomenter tegas yakni tolak wisata halal di Bali. Ia menulis begini.

“To @sandiuno. PLEASE DON’T BE BLUNDER AGAIN.

Duh baru dilantik udah kayak gini beritanya. Sebelum amnesia melanda. Nih kuselipkan berita awal 2019. Ada pernyataanmu di dalamnya. POKOKNYA INGAT PESAN KAMI. Tidak perlu utak-atik Bali, NTT, Toba, Toraja dan daerah-daerah lain yang sudah puluhan tahun menjadi magnet pariwisata Indonesia dengan karakter dan budayanya".

Saran untuk Sandiaga.

Niluh bukan sebatas kritik saja, dia memberi solusi bagaimana menjaga pariwisata Bali.

“SARANKU : Kembangkan Experience Tourism, Eco Tourism, Sustainable Tourism, Cultural Tourism, Rural Tourism. Tukang sepatu aja paham. Situ konglomerat pasti jauh lebih mengerti mas. Baca lagi masukanku di postingan sebelumnya. Kalau perlu bantuan. Silakan kumpulkan semua pelaku pariwisata, budayawan, pelaku usaha kreatif yang sudah terbukti memajukan daerahnya dengan cara berkesinambungan. Duduk bareng mereka. Dengarkan masukan mereka. Gak perlu konsultan asing dulu."

Niluh menjelaskan, para pemangku kepentingan ya ia sebut di atas sangat mumpuni dan bisa memberikan gagasan brilian, keren dan yang berorientasi hasil.

Untuk itu, dia meminta Sandiaga jangan asal ngegas saja dengan wisata halal. 

Hendaknya ajak bicara pelaku wisata Bali supaya tidak terjadi resistensi.

Tetap kritis jangan blunder lagi

Niluh menyampaikan selamat bekerja untuk Sandiaga namun Niluh memastikan dia dan kawan-kawannya akan tetap kritis dan meminta Menteri Pariwisata mendengarkan aspirasi dari pelaku wisata di Bali.

“Kami akan kawal dan tetap kritis.Please jangan BLUNDER lagi dengan wacana yang menyakiti masyarakat Bali yang sudah turun temurun lekat dengan keberagaman dan telah diakui sebagai daerah tujuan wisata yang mengedepankan toleransi,” jelasnya dalam postingan beberapa hari lalu.

Niluh menuliskan, kalau mau pastikan Bali aman dan nyaman bagi wisatawan, silakan bikin sistem IT ala Google Map. Tempat ibadah semua agama, rumah makan halal/non halal didata. Toko belanja oleh-oleh. Pasar. Semua didata lengkap.

Dengan sistem integrasi itu, setiap wisatawan yang datang ke Bali bisa mengaktifkan aplikasi tersebut. Tentunya akan sangat bermanfaat baik bagi wisatawan maupun penduduk Bali yang berkunjung ke Kabupaten tetangganya.

Niluh meminta Sandiaga mengajak duduk bersama dan diskusikan dengan sosok yang telah puluhan tahun makan asam garam di bidang yang mereka tekuni dan telah terbukti membangun potensi di masing-masing daerah kelahiran mereka. Ia menulis begini.

“Tugasmu berat dan bertanggung jawab atas harkat hidup orang banyak. Komunikasi 2 arah adalah kunci. Niscaya jalan terjal itu bisa dilalui oleh negeri ini. Dan pesanku juga berlaku untuk program kerja Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif di daerah lain. Jangan jadi pemecah belah Bhinneka Tunggal Ika yang diperjuangkan oleh founding fathers bangsa ini"

Sumber: mgrid



 
Top