SIJUNJUNG, SUMBAR — Optimalisasi pekerjaan peningkatan jalan sepanjang 78,4 kilometer dari arah Muarokalaban – Kiliranjao yang masuk wilayah Kabupaten Sijunjung tetap diupayakan pihak Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera Barat (Satker PJN II Sumbar)  melalui tangan dingin Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 Nova Herianto.

Hingga hari ini, Kamis (14/10/2021), Nova beserta jajaran terus berjibaku melaksanakan pengawasan di lapangan demi hasil maksimal pekerjaan peningkatan jalan berpagu Rp36 miliar lebih dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 tersebut. 

Kendati didera cuaca ekstrem sejak beberapa waktu ke belakang, namun pihaknya tetap optimistis para rekanan mampu menyelesaikan item pekerjaan masing-masing sesuai jadwal, dengan sebaik mungkin. Paling lambat menjelang akhir tahun ini seluruhnya sudah rampung. 

BACA JUGA: Mayoritas Kasatker dan PPK BPJN III Berganti, Ini Amanat Aidil Fiqri.. 

Sebagaimana tertuang dalam kontrak, tekan Nova semua titik rusak diperbaiki, diaspal, termasuk lobang-lobang bersileweran di sepanjang ruas jalan Muarokalaban – Kiliranjao, ditambal.


“Tidak semuanya diaspal ulang, melainkan fokus berupa proses rehab rekon di sejumlah titik, ditambah pembuatan drainase sebagaimana ditetapkan pada kontrak. Kami berupaya semaksimal mungkin, tidak ada lagi ruas jalan berlubang,” ujarnya. 

Peningkatan jalan yang juga merupakan jalan lintas Sumatera (Jalinsum) tersebut, urai Nova lagi, dilakukan melalui kegiatan longsegmen yang dikelompokkan pada tiga paket kegiatan, yakni paket Preservasi Jalan Muaro Kalaban - Batas Jambi, Kiliranjao - Batas Riau (lanjutan), paket Preservasi Jalan Muaro Kalaban - Kiliranjao dan paket Preservasi jalan lingkar Kiliranjao - Batas Jambi, Kiliranjao - Batas Riau.

Selain penambalan, pembenahan drainase dan item lainnya yang masuk dalam kegiatan persevasi, pelaksanaan kegiatan tahun ini fokus pada tindakan khusus pada titik-titik lintasan yang memiliki struktur tanah yang labilm

"Perlakuan pada titik lintasan yang labil ini yakni mengambil tindakan pembangunan badan jalan dengan jenis rigid pavement (beton)," terangnya.  

Kendati sedang ada kegiatan pekerjaan, namun menurut Nova pihaknya berkomitmen dan mengupayakan jalinsum tetap berfungsi, bisa dilalui kendaraan.

"Dengan memberlakukan sistem rekayasa lalulintas "buka tutup", ruas ini tetap dapat dilalui oleh pengguna jalan, dan kegiatan pembangunan pun juga tetap bisa berjalan," terang pria berkacamata tersebut. 

Satu hal lagi yang selalu diwanti-wanti pihaknya kepada para pengguna jalan yakni taat pada rambu-rambu terpasang demi kelancaran kegiatan pembangunan dan mobilisasi material ke lokasi pengerjaan. 

"Kami sangat berharap pengguna jalan taat pada rambu-rambu yang telah terpasang, agar tidak menghentikan kendaraan di sisi kanan jalan, serta tidak mendahului kendaraan yang ada di depannya," himbaunya.

Pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan pada Maret 2021 lalu, ungkap Nova, pihaknya mencatat lima lokasi dari arah Muarobodi - Tanjung Gadang yang kondisi fisik jalannya terparah. Kerusakan jalan skala sedang, material aspal terkelupas, terban dan berlubang. 

Di tengah kondisi tersebut, otomatis kendaraan yang melintas dari kedua arah harus memapah laju kendaraan guna menghindari malapetaka.


Prinsip, imbuh Nova, pihaknya senantiasa memaksimalkan semua upaya agar peningkatan konstruksi jalinsum ini terlaksana dengan baik sesuai rencana, sehingga pengguna jalan benar-benar merasakan kenyamanan ketika melintasinya. 


#advertorial/tim





 
Top