KONSTRUKSI jalan tol yang bertujuan untuk menciptakan konektivitas dan menyerap pertumbuhan ekonomi harus bisa tetap menjaga fungsi tata ruang demi menjaga daya dukung lahan. Jangan sampai nanti dengan ada orang moving (berpindah) terus kota jadi berubah secara tidak teratur.

Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo, mengingatkan hal tersebut dalam wawancara di kanal YouTube Sonora FM, Jumat (15/10/2021).

"Pembangunan jalan tol harus tetap menjaga fungsi tata ruang," tegas Wahyu sebagai penekanan, seraya menyatakan bahwa dampak dari Proyek Strategis Nasional (PSN) secara keseluruhan tentu baru dapat dirasakan setelah 3-4 tahun mendatang.

Hal ini sama halnya dengan jalan tol memiliki ramp-up period (periode kinerja lalu lintas) yang mengukur satuan mobil penumpang (SMP).

"Semua membutuhkan new equlibrium (keseimbangan baru), dengan adanya infrastruktur pasti akan terbentuk," ujarnya. 

KPPIP mengestimastikan, 134 PSN bakal tuntas dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp 821,1 triliun per Desember 2021. Jumlah tersebut merupakan akumulasi PSN yang dibangun sejak tahun 2016 hingga Desember 2021.

Dari angka itu, akan ada tambahan 16 PSN yang selesai pekerjaannya hingga pengujung tahun ini.

Untuk konektivitas, setidaknya ada tiga jalan tol yang akan rampung pembangunannya per akhir tahun 2021.

Ketiga jalan bebas hambatan berbayar tersebut adalah Tol Manado-Bitung, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), serta Tol Serpong-Cinere.

Sementara proyek lain yang akan tuntas yaitu Fly Over Dari dan Menuju Terminal Teluk Lamong, Kereta Api Akses Bandar Udara Baru Yogyakarta-Kulon Progo.

Lalu, Kawasan Industri Morowali, Kawasan Industri Weda Bay, Pembangunan Bantuan Rumah Swadaya, Bendungan Gongseng, Bendungan Pidekso, Bendungan Tugu.

Kemudian, Bendungan Ladongi, Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, Bendungan Marga Tiga, dan Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru.

#kpc/bin




 
Top