JAKARTA -- Dunia komedi Indonesia kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Mudy Taylor meninggal dunia pada Selasa sore (25/11/2025) dan langsung dimakamkan pada malam harinya. Prosesi pemakaman dilakukan sesegera mungkin di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Joglo, Jakarta Barat, tak jauh dari kediaman almarhum.
Doni, manajer Mudy Taylor, mengonfirmasi bahwa jenazah langsung dikebumikan beberapa jam setelah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit. Lokasi pemakaman dipilih karena kedekatan jarak dengan rumah duka di kawasan Kreo, Joglo.
"Langsung tadi malam, langsung dikubur jam 10-an lah. Jam 10, setengah 11 malam. Di TPU Joglo, Mas. Tinggalnya kan daerah-daerah situ dia. Iya, daerah situ betul. Joglo, Kreo lah namanya di situ," ujar Doni saat dihubungi awak media, Rabu (26/11/2025).
Kabar kepergian Mudy yang mendadak membuat rekan-rekan seprofesinya terkejut. Solidaritas para pelawak terlihat jelas di rumah duka dan lokasi pemakaman.
Sejumlah nama besar di industri hiburan, khususnya anggota Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI), terlihat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal jenaka tersebut.
"Alhamdulillah banyak teman-teman komedian kemarin juga datang, Mas. Kayak Mas Tarzan. Ya kemarin cukup banyak lah komedian yang ngelayat lah. Ada Mas Tarzan, ada Yadi Sembako, ada si Daus Mini. Ya yang saya kenal-kenal aja ya. yang lainnya saya kurang terlalu kenal lah. Iya hampir anak-anak PaSKI, orang-orang itu hampir datang semua lah," tambahnya.
Doni sendiri mengaku sangat kaget saat pertama kali mendengar kabar duka tersebut. Ia menerima pesan singkat dari istri Mudy Taylor yang menggunakan ponsel almarhum, mengabarkan bahwa artisnya telah tiada. Ia mengenang Mudy sebagai sosok yang baik hati. Almarhum meninggalkan seorang istri dan satu orang anak.
"Saya juga kaget, tahu-tahu istrinya WA saya pakai HP-nya dia kan... gitu. Anaknya satu, Mas. Anaknya satu. Siap, siap. Ya insyaallah beliau orang baik lah," ungkap Doni.
Menurut Doni, Mudy mendadak mengalami sesak napas ketika berada di rumah.
Istrinya segera membawa sang komedian ke Unit Gawat Darurat (UGD), namun nyawanya tidak tertolong.
“Iya mendadak, sesak napas. Dibawa ke UGD, ya sudah langsung meninggal. Itu di UGD kayaknya jam 04.15 itu, Mas,” jelas Doni.
Gaya "Musical Comedy"
Banyak yang mengenang Mudy bukan hanya sebagai pelawak, tetapi juga sebagai sosok kreatif yang membawa warna baru lewat gaya "musical comedy".
Lahir pada 25 Juni 1972, nama asli Mudy adalah Dhimas Mudiarto Ramelan Sutarto.
Di atas panggung, ia kerap memperkenalkan diri dengan nama panjang yang khas:
"John Mudy Marai Taylor Saragih Yahya Saladin bin Abi Thalib Marpaung Beibeh"
Keunikannya terletak pada gaya komedi bermusik, selalu tampil dengan gitar dan membawakan medley lagu yang dipadukan dengan lelucon.
Ia belajar gitar secara otodidak sejak kecil karena sering nongkrong bersama anak muda di lingkungan rumahnya.
Ciri khas inilah yang membuat Mudy dikenal sebagai “komika bergitar” dan menjadi sosok yang mudah diingat oleh para penggemarnya.
Kondisi Kesehatan Sebelum Wafat
Doni menegaskan bahwa Mudy tidak memiliki riwayat penyakit serius. Namun beberapa bulan terakhir ia memang pernah mengeluhkan kondisi terkait kolesterol.
“Kalau sakitnya enggak ada gejala apa-apa. Tapi katanya ada cairan di jantung. Kalau sakit jantungnya sih mungkin enggak kedeteksi. Dia memang punya kolesterol,” kata Doni.
Ia menambahkan bahwa saat kolesterol Mudy kambuh, berjalan pun sempat sulit.
“Kalau kolesterolnya kambuh jalannya susah, pincang gitu. Itu yang dia keluhkan selama ini,” tuturnya.
Kepergian Mudy Taylor meninggalkan warisan kreativitas dan tawa yang akan selalu dikenang para penggemarnya.
#klc/bin

