Oleh: Akaha Taufan Aminudin | Penulis


BERKOMUNIKASI dengan anak bukan sekadar bicara dan mendengar, melainkan membangun hubungan yang penuh kepercayaan dan empati. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, kualitas komunikasi antara orangtua dan anak menjadi fondasi utama untuk tumbuh kembang yang sehat. Artikel ini mengajak kita memahami seluk-beluk komunikasi efektif dengan anak, lengkap dengan kiat praktis dan filosofi yang menyentuh hati. 

Berkomunikasi dengan anak itu ibarat menanam pohon—perlu kesabaran dan perhatian agar akar kuat dan cabang-cabangnya tumbuh subur. Namun, kenapa kadang terasa sulit ya? Anak bisa tiba-tiba menutup diri atau bahkan jawabannya hanya “nggak tahu” atau “biasa aja.” Tenang, Anda tidak sendirian!

Dengarkan dengan Mata dan Hati

Mendengar bukan hanya soal telinga, tapi juga perhatian penuh. Ketika anak bicara, matikan gadget Anda sejenak, lihat matanya, dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik. Menurut penelitian dari University of Chicago, anak-anak yang merasa didengar saat kecil cenderung lebih mudah terbuka dan percaya.

Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas

Anak-anak memahami dunia dengan cara yang berbeda. Hindari istilah rumit atau perintah yang membingungkan. Kata-kata yang singkat dan jelas membantu mereka merasa aman dan mengerti apa yang Anda harapkan.

Berikan Ruang untuk Berpendapat

Jangan ragu untuk tanya “Menurut kamu gimana?” atau “Bagaimana perasaanmu saat itu?” Membangun dialog dua arah memberi anak rasa dihargai dan belajar menyampaikan pendapatnya dengan leluasa.

Bersikap Konsisten Tapi Fleksibel

Anak membutuhkan aturan agar merasa aman, tetapi juga perlu tahu bahwa orangtua bisa mengerti ketika keadaan berbeda. Misalnya, jika biasanya harus tidur jam 8 malam, tapi ada acara keluarga, jelaskan alasan perubahan itu agar anak tidak bingung.

Gunakan Humor dan Cerita

Humor bisa jadi jembatan yang mempererat komunikasi. Cerita ringan atau candaan yang sesuai usia bisa mencairkan suasana dan membuat anak lebih nyaman berbagi.

Membangun komunikasi efektif dengan anak memang perjalanan yang tidak selalu mulus, tetapi setiap langkahnya adalah investasi besar untuk masa depan emosional dan sosial mereka.

Sebagai penutup, ingatlah kalimat sederhana ini: “Anak yang didengar adalah anak yang berani bermimpi.” Yuk, mulai hari ini, berikan waktu dan perhatian penuh pada buah hati kita—karena dalam setiap kata dan tawa, tersembunyi benih-benih kebahagiaan dan kepercayaan diri mereka.

Bagaimana cara Anda membangun komunikasi dengan anak Anda? Yuk, berbagi pengalaman dan tips di kolom komentar! Karena belajar bersama adalah cara kita membuka pintu hati anak lebih lebar. (*)

Kota Batu 29 November 2025

Satupena Jawa Timur 



 
Top