JAKARTA -- Terduga teroris Pasuruan merupakan anggota ISIS eks GAM saat Aceh sebagai masih berstatus Daerah Operasi Militer (DOM). Anwardi anggota GAM yang dilatih di Libya paska GAM, berhasil diberantas hangus.

Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepada Polri agar segera menangkap pelaku bom tersebut. Mengingat sebentar lagi Indonesia menghadapi Asian Games di Jakarta dan Palembang, mereka ancaman bagi helat akbar olahraga negara-negara  anggota Asean tersebut.

“Ya karena dikhawatirkan para pelaku ini akan menebar aksi teror baru yang bisa mengganggu pelaksanaan Asian Games di Indonesia yang tinggal beberapa hari lagi,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, dalam keterangan persnya, Jumat (6/7/2018).

Dari informasi yang didapat, lanjut Neta pelaku Bom Pasuruan berhasil melarikan diri dengan membawa ransel hitam yang diduga berisi bahan peledak. Pelaku kabur dengan menggunakan sepeda motornya.

Namun, ternyata pelaku meninggalkan sepeda motornya di tempat penitipan sepeda motor di Stasiun Pasuruan. Pelaku membuat kamuflase seolah olah dia kabur dengan menggunakan kereta api. Padahal saksi mata melihat pelaku kabur dengan angkot ke arah Sidoarjo atau Mojokerto.

“Pelaku mengenakan jaket biru muda dan bercelana panjang abu abu serta mengenakan sendal jepit kulit. Pelaku juga menggunakan kupluk putih dan syal biru,” tegas dia.

Dari tempat penitipan sepeda motor pelaku berjalan kaki menuju arah barat ke jalanan besar untuk mencari angkot. Diduga pelaku menuju Sidoarjo atau Mojokerto.

Dari data yang diperoleh IPW, pelaku memiliki dua KTP. Pertama KTP keluaran Kabupaten Pandeglang Banten atas nama Anwardi kelahiran Jakarta 12 Juni 1966, dengan NIK 31009765443360003 dan beralamat Karang Tanjung Serang.

KTP kedua atas nama Abdullah yang lahir di Lambideng Aceh 16 Februari 1975. KTP dikeluarga Kabupaten Pidie Aceh dengan NIK 1107181602750001 dan alamat Dayah Lampoh Awe, Simpang Tiga.

“Foto di KTP sama sehingga patut diduga pelaku telah melakukan pemalsuan identitas. Padahal sesungguhnya pelaku bernama Abdulloh kelahiran Aceh Meulaboh,” ungkap dia.

Dia merupakan anggota ISIS eks GAM saat Aceh sebagai Daerah Operasi Militer (DOM). memang cukup banyak anggota GAM yang dilatih di Libya paska GAM berhasil diberantas hangus.

Setelah masa damai di Aceh, keberadaan eks GAM yang dilatih di Libya ini tidak terlacak. IPW berharap polisi bertindak cepat menangkap pelaku. Sebab jika melihat KTP dan keberadaannya, pelaku sepertinya memiliki jaringan yang cukup luas, mulai dari Aceh, Banten hingga Jawa Timur.

“Jika pelaku bisa segera tertangkap diharapkan jaringan terorisnya bisa terbongkar dan dilumpuhkan, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga, terutama saat pelaksanaan Asian Games,” ujar Neta.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera di Surabaya, Kamis (5/7/2018) malam mengatakan, polisi telah menyebarkan ciri-ciri fisik terduga pelaku. Seperti bentuk perawakannya, bentuk wajah, hidung dan rambut.

“Kami juga sudah menyebarkan ciri-ciri, perawakan sedang, wajah terlalu lonjong, hidung mancung dan rambut agak pendek,” imbuhnya.

Dalam penyebaran ciri-ciri ini, Frans berharap bisa mendapat informasi dari masyarakat terkait keberadaan Anwardi, terduga pelaku teroris. Sebagai informasi tambahan, terduga pemilik bom panci ini juga memiliki luka di bagian tertentu akibat serpihan dari bom yang meledak di kontrakannya.

Polisi berharap bila melihat ciri-ciri yang diburu, harap melapor ke pihak berwajib. “Polisi berharap ada kerja sama dengan masyarakat untuk memberi tahu bila ada orang yang mencurigakan, dan sesuai ciri-ciri yang diburu. Jika melihat orang yang terluka di bagian tertentu yang diakibatkan serpihan itu kami mohon informasi,” lanjut Frans.

Frans mengatakan, terduga pemilik bom diketahui menggunakan tas ransel dan sepeda motor bebek Astrea. Saat kabur, dia diketahui sedang memakai kaos dan ada celana cingkrang. 

(clb/ian/ede)
 
Top