JAKARTA -- Peta Sumatera Barat di Gugus Tugas Covid-19 telah berwarna merah. Artinya, provinsi ini merupakan daerah terinfeksi coronavirus atau Covid-19. Jika sebelum-sebelumnya masih nihil, namun dalam dua hari terakhir sudah tujuh orang positif Covid-19. 

BACA JUGA: Bertambah 1 Lagi, Pasien Positif Covid-19 Sumbar Jadi 7 Orang

Fakta ini menyentak empat senator asal Sumatera Barat di Senayan, Jakarta. Menyadari bahwa Covid-19 sangat berbahaya karena penjalarnya juga sangat cepat -- salah satunya melalui kontak orang per orang -- maka Emma Yohana, Muslim M Yatim, Alirman Sori dan Leonardy Harmainy, angkat bicara. Mereka mendesak Gubernur Sumbar meminta ke presiden supaya Provinsi Sumbar menerapkan "local lockdown" atau karantina wilayah.

Pada beberapa daerah, tekan empat sosok yang merupakan senator terpilih pada Pemilu 2019 tersebut, gubernurnya malah sudah menerapkan "lockdown", seperti DKI Jakarta, Papua, NTT, Kota Tegal dan terakhir Bengkulu.

“Sudah sangat mendesak. Kalau lockdown efektif memutus rantai sebaran Covid-19 di Sumbar, mengapa tidak dilakukan? Satu pertimbangan utama, selamatkan masyarakat,” tegas Alirman Sori selaku juru bicara empat senator Sumbar, di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

BACA JUGA: Akhirnya Gubernur Sumbar Umumkan 5 Warganya Positif Covid-19

Terkait usulan "local lockdown", Alirman Sori mengatakan bahwa Sumbar termasuk daerah yang rawan penyebaran Covid-19. Hal itu disebabkan banyaknya arus keluar masuk warga ranah rantau dan warga rantau luar negeri yang pulang kampung.

“Sumbar itu ranah dan rantau bernama Minangkabau, tipikal orangnya mobile dan aturan melarang keluar masuk tidak ada. Tapi kalau sudah wabah begini, keputusan sulit pun harus diambil. Meski telah ada proteksi orang masuk di wilayah perbatasan, namun terbukti tidak efektif bisa langsung mendeteksi seseorang apakah berstatus PDP dan ODP. Nyatanya pada hari ini sudah tujuh orang positif corona,” urai Alirman.

Ditegaskannya, jika kondisi seperti sekarang ini dibiarkan, tidak ada lokal karantina di Sumbar, maka diyakini ledakan Covid-19 dengan kasus positif semakin hari akan terus meningkat. 

“Proteksi dini orang masuk, bukan mencurigai, tetapi upaya preventif untuk menjaga dan mengetahui arus penyebaran pandemik dan menyelamatkan nyawa lebih banyak lagi,” ujarnya.

Menurut Alirman Sori, kebijakan "local lockdown" sangat memungkinkan dilakukan setiap daerah, karena bila mencermati Keppres No. 9 Tahun 2020 kepada daerah diberikan kewenangan untuk merealokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

Demi keselamatan masyarakat Sumbar kata Alirman lagi, tidak ada kata terlambat apalagi takut untuk melakukan yang terbaik dalam kondisi yang rumit.

”Ingat, pada setiap niat baik untuk kemaslahatan umat atau warga, Insya Allah,  Allah SWT mudahkan segala urusan,” ujar putera asli Pesisir Selatan tersebut.

Sumber: tribunsumbar
 
Top