Rosadi Jamani

- Ketua Satupena Kalbar


SAAT baca komentar netizen hanya bisa ngucap qiqiqiqiq..Netizen memang gokil, efek ngopi tak pakai gula, otaknya encer tapi waras. Belum cukup ngerjain Walikota Prabumulih, KPU, Bupati Buton, anggota DPRD Gorontalo, eh sekarang beralih ke Menteri Pariwisata, Widiyanti. 

Ente bayangkan wak, urusan sang menteri mandi pakai air galon pun dikulik. Mari kita siram cerita absurd ini dengan sedikit sentuhan air hitam dalam cangkir.

Jika ada kitab suci baru untuk para sosialita, isinya pasti hanya satu nama yang tercetak dengan tinta emas, berlapis glitter, dan diiringi suara harpa malaikat, Widiyanti Putri Wardhana. Menteri Pariwisata kita, sang ratu galon, wanita yang tak sekadar hidup, ia menghidupi gosip bangsa ini.

Mari kita mulai dari legenda yang bikin netizen terguling di kasur, “mandi pakai air galon.” Bayangkan, bli! Rakyat jelata masih rebutan air PDAM yang rasanya kayak sup logam, sementara Widiyanti memilih berendam dengan air galon, seolah tubuhnya adalah kristal Baccarat yang tak boleh disentuh cairan sembarangan. Air galon bukan lagi H₂O, tapi simbol peradaban, ajaran filsafat baru yang kita sebut, Galonisme, agama resmi para wanita yang menolak mandi dengan air sumur.

Tentu saja, drama ini hanyalah satu episode dari sinetron panjang berjudul “Sosialita Naik Jabatan.” Sebelumnya, Widiyanti sudah pernah trending karena pidatonya di The Economic Insights 2025. Bahasa Inggrisnya? Netizen bilang lebih mirip subtitle YouTube yang auto-translate. Ada momen ia melirik ponsel berkali-kali, mungkin sedang chat, “Sis, gue udah bener belum ngomong economic? Atau harus economixxx?”

Namun, jangan salah. Justru karena itu beliau layak dipuji. Sebab di tengah dunia penuh keseriusan, Widiyanti tampil sebagai stand-up comedian internasional. Kalau Bu Susi bisa pidato bikin investor terkesima, Widiyanti bisa pidato bikin investor cekikikan. Mana ada lagi pejabat yang mampu membawa ekonomi global ke level hiburan komedi tunggal?

Urusan gaya hidup? Harta Rp 5,4 triliun hanya angka kecil dibanding auranya yang bisa menyalakan seluruh PLN Jawa-Bali. Netizen bilang beliau “sosialita dijadikan pejabat,” padahal faktanya jelas, beliau “pejabat yang memajukan pariwisata sosialita.” Indonesia kini tak hanya menjual Bali, tapi juga menjual kabar, “Datanglah ke Nusantara, lihat langsung menteri kami mandi dengan galon.”

Jangan lupakan suami tercinta, Wishnu Wardhana, yang kabarnya ikut campur urusan kementerian. Netizen ribut soal etika, padahal seharusnya kita tepuk tangan. Ini bukan nepotisme, ini adalah “couple goals birokrasi.” Siapa bilang cinta sejati tak bisa masuk sistem pemerintahan?

Pegawai kementerian boleh bilang gaya kepemimpinannya “zero leadership.” Tapi hei, zero itu angka bulat sempurna! Filosof Yunani pun pasti iri, bagaimana caranya seorang wanita bisa memimpin tanpa memimpin, bisa marah tanpa alasan, bisa bikin tuntutan yang tak masuk akal tapi tetap dipenuhi. Itu bukan kelemahan, itu kekuatan super.

Widiyanti Putri Wardhana bukan sekadar menteri. Ia adalah meme berjalan, dewi galon, ikon sosialita, sekaligus guru besar filsafat wanita modern. Dari beliau kita belajar bahwa jadi hebat tak perlu sempurna, cukup viral saja.

Maka mari kita akui, wahai rakyat, terutama para pengopi di warkop, di bumi ini banyak wanita luar biasa, tapi hanya satu yang bisa mengubah air galon dari sekadar minuman menjadi simbol kejayaan bangsa. Namanya, Widiyanti Putri Wardhana, Wanita Paling Hebat di Dunia!

Kalau nanti Unesco mengajukan “Mandi Galon” sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, jangan kaget. Sebab di balik galon itu ada Widiyanti, kebanggaan nasional, dan alasan kenapa netizen kita tidak pernah kehabisan bahan gosip.

#camanewak





 
Top