JAKARTA  – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menganggarkan dana hibah khusus bidang kebudayaan sebesar Rp5 triliun pada tahun ini. Pemberian hibah dimaksudkan untuk mendorong inovasi di bidang budaya sehingga memiliki nilai ekonomi.

Hal ini diutarakan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid saat menjadi pembicara di acara ‘Masa Depan Ada Di Sini’ yang digagas Badan Ekonomi Kreatif di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Sabtu (4/4/2020) sore.

“Sesuai amanat Presiden di 2017, perlombaan harus menjadi aset penting dan duta Indonesia di dunia internasional. Karenanya dibutuhkan berbagai keberhasilan dalam menciptakan ekonomi yang sekarang sedang tumbuh, ” kata Hilmar.

Ia menjelaskan, pemerintah sudah melakukan banyak langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di bidang pertanian, tetapi langkah itu belum optimal.

Pemerintah sadar, budaya akan dikenal dan dikembangkan jika digerakkan oleh masyarakat yang memiliki budaya itu sendiri. Pemerintah akan memfasilitasi memfasilitasi hal itu.

“Sebab itu, tahun ini Kemendikbud menganggarkan dana hibah untuk budidaya sebesar Rp5 triliun. Dana ini bisa diakses para pelaku bidang ekonomi kreatif, ” katanya.

Hilmar menjelaskan, dana bantuan hibah ini karena pemerintah sadar para peneliti sering kesulitan berkreasi. Dalam urusannya, tantangan budaya juga menyangkut masalah administrasi, terutama saat menyusun laporan penggunaan anggaran. 

#humaskemdikbud






 
Top