LIMAPULUH KOTA, SUMBAR -- Hingga tanggal 23 April ini belum ada pengurangan orang datang memasuki Sumatera Barat pasca pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Rabu (22/4/2020) lalu. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat meninjau pelaksanaan pengawasan penanganan Covid -19 di Pos Perbatasan Sumbar - Riau di Nagari Tanjung Balik,  Kecamatan Pangkalan Koto Baru, kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (23/4/2020).

Wagub Sumbar menyayangkan belum berjalan maksimalnya peraturan PSBB di Pos Perbatasan Sumbar - Riau tersebut. Pasalnya, ia sempat memergoki dua bus penumpang berkapasitas 60 penumpang dari Provinsi Riau dibiarkan masuk begitu saja tanpa diperiksa sesuai aturan PSBB. Sebuah fakta yang sangat ia sesalkan.

"Tadi saya melihat sebanyak 97 orang penumpang yang diketahui asal Malaysia masuk Sumbar begitu saja lewat perbatasan. Jika tak segera disikapi tentunya mereka akan menyebar ke berbagai daerah di Sumatera Barat. Seharusnya penumpang bis tersebut diturunkan separoh, sesuai aturan PSBB. Namun kesiapan petugas dan sarana tenda di pos perbatasan tersebut tidak memadai," ungkap wagub. 

"Saat ini kita masih lakukan pembinaan lapangan termasuk kepada orang yang datang. Ke depan petugas kita mesti bertindak tegas. Kita berharap PSBB benar-benar menjadi percepatan memutus rantai penyebaran Covid 19 di Sumatera Barat. Pengawasan pintu masuk merupakan hal penting dalam antisipasi penyebaran covid,  terutama bagi penumpang dari daerah pendemi Covid-19," ujar Nasrul Abit. 

Dikatakan Nasrul Abit, saat ini setiap orang masuk dijadikan Orang Dalam Pantau (ODP). Maka mereka wajib melaporkan diri di tempat tinggal mereka dan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

"Namun yang terpenting adalah semua orang masuk ke Sumbar terinventarisasi dengan jelas kemana tujuan mereka. Petugas pemantau daerah juga diharapkan melakukan pemantauan terhadap orang yang baru masuk di daerah masing-masing. Dari pos, cek point, meneruskan laporan warga mana-masa saja yang telah masuk di daerah tujuan penumpang tersebut," ujarnya. 

Informasinya, 74 orang dari 97 penumpang bus dari Malaysia yang nyelonong masuk Sumbar sebagaimana diungkapkan Wagub Sumbar tadi, Kamis (24/4/2020) ini telah dikarantina di STPD Baso.

"Mereka kita beri makan, juga ada 18 tenaga medis dan petugas keamanan di tempat karantina. Mudahan-mudahan dengan tindakan karantina terhadap mereka dapat mengantisipasi penyebaran Covid 19, karena kita tidak tahu apakah mereka membawa virus tersebut atau tidak," ungkap Nasrul Abit.

Sumber: Zardi Sjahrir/ Humasprov Sumbar
Editing: Aroel Sumatrazone
 
Top