JAKARTA – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai virus corona atau Covid-19 dinilai sudah terlambat diterapkan di Indonesia.

Semestinya, PSBB diterapkan setelah Presiden Jokowi menerima surat dari badan kesehatan dunia atau WHO.

Demikian disampaikan ahli Epidemiologi dan Biostatistik FKM UI, Pandu Riono saat menjadi narasumber dalam web diskusi yang dipandu Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini.

“Kita jangan main-main dengan virus, jangan berlama-lama mengambil keputusan,” jelasnya, Minggu (19/4/2020).

Menurutnya, tidak ada negara manapun di dunia yang siap dengan serangan virus asal Kota Wuhan itu.

“Tidak ada negara yang siap, tapi negara yang berhasil adalah yang melakukan respons cepat,” sambungnya.

Karena itu, menurutnya, Indonesia harus bisa mengatasi permasalahan pandemik ini secara cepat dan serempak. Bukan malah dijalankan masing-masing kepala daerah.

“Sejak awal seharusnya sudah nasional. PSBB itu harus dilakukan nasional, bukan lokal,” terangnya.

“Karena virus tidak mengenal batasan, tapi pergerakan manusia,” tegasnya.

Selain itu, Titi juga meminta pemerintah tegas melarang masyarakat agar tidak melalukan mudik.

Sumber: pojoksatu
 
Top