NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menanggung malu luar biasa setelah video adegan pria dan wanita berhubungan intim di dalam mobil organisasi dunia tersebut. Video skandal asusila yang telah viral di media sosial itu terjadi di Tel Aviv, Israel.

Video itu menunjukkan seorang wanita dengan gaun merah melakukan kontak seksual dengan seorang pria di kursi belakang mobil warna putih dengan beberapa tulisan PBB.

PBB, seperti dikutip BBC, Sabtu (27/6/2020), mengaku sedang menyelidiki insiden itu dan hampir mengidentifikasi orang-orang yang terlihat di dalam video. Menurut PBB, mereka yang terlibat diyakini sebagai anggota staf organisasi penjaga perdamaian di Israel.

Di video itu juga terlihat penumpang lain berada di kursi depan, sedangkan pengemudi tidak terlihat saat mobil bergerak menjauh. 

Di Pertemuan DK PBB, RI Tegaskan Alasan Mengapa Dunia Harus Tolak Aneksasi Israel

"Kami shock dan prihatin serta sangat terganggu dengan apa yang terlihat di video ini," kata juru bicara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric.


"Insiden ini bertentangan dengan semua yang kami perjuangkan dan telah bekerja untuk mencapai dalam hal memerangi kesalahan oleh staf PBB," lanjut dia.

Dujarric menggambarkan perilaku yang terlihat dalam video berdurasi 18 detik itu sebagai hal menjijikkan.

Ketika ditanya apakah tindakan seks itu merupakan persetujuan bersama atau melibatkan pembayaran, Dujarric mengatakan pertanyaan-pertanyaan itu adalah bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung.

PBB memiliki kebijakan ketat terhadap pelanggaran seksual oleh anggota stafnya.

Staf dapat didisiplinkan jika mereka ditemukan melanggar peraturan perilaku. Mereka yang terlibat bisa dipulangkan atau bahkan dilarang dari operasi penjaga perdamaian PBB, namun tanggung jawab untuk menghukumnya diserahkan pada orotitas hukum negara asal staf terkait.

PBB telah lama di bawah pengawasan atas tuduhan pelanggaran seksual oleh pasukan penjaga perdamaian dan staf lainnya. Ada tuduhan yang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Sekjen Guterres telah berjanji untuk mengambil pendekatan "toleransi nol" untuk pelanggaran seksual yang melibatkan anggota staf PBB. 

Dujarric mengatakan penyelidikan kasus skandal seks ini dipimpin oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB. "Bergerak sangat cepat," katanya.

Berdasarkan pada bangunan yang terlihat dalam video, rekaman adegan asusila itu diduga kuat diambil di HaYarkon Street, sebuah area yang biasanya sibuk yang sejajar dengan kawasan pejalan kaki.

"Kami berharap proses ini dapat disimpulkan dengan sangat cepat dan berniat untuk segera mengambil tindakan yang sesuai," kata Dujarric.

Heather Barr, co-director divisi hak-hak perempuan Human Rights Watch, mengatakan dia tidak terkejut dengan video dari Israel tersebut.

Barr, yang bekerja untuk PBB di Burundi dan Afghanistan, mengatakan bagus bagi PBB untuk menyelidikinya. "(Namun) PBB memiliki masalah yang lebih besar daripada video yang satu ini," katanya. 

"Masalah itu adalah tentang tuduhan eksploitasi seksual dan pelecehan yang dilakukan oleh anggota staf PBB," kata Barr.

Pada 2019, ada 175 tuduhan eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap anggota staf PBB. Dari ratusan tuduhan itu, 16 dibuktikan, 15 tidak dibuktikan kebenarannya dan yang lainnya masih diselidiki.

Sumber: kumparan
 
Top