f: dok.tirto
JAKARTA -- Tadi pagi (Selasa,30/6/2020), nasabah Bank Bukopin yang mengantre lebih sedikit ketimbang Senin (29/6/2020) malam hingga Selasa (30/6/2020) dinihari.

Mereka mengantre untuk mengambil nomor urut antrean menarik uang. Sebab di kantor pusat Bank Bukopin, nasabah bisa menarik uang per hari hingga 25 juta rupiah.

Sementara di kantor cabang dibatasi, tak lebih dari 5 juta rupiah per nasabah.

Meski sudah berminggu-minggu, nasabahnya menarik uang, pihak bank tak memberi keterangan. Nasabah pun tak mau mengatakan kenapa menarik uang.

Yang jelas, saat ini, Bank Bukopin sedang disorot setelah investor asal Korea Selatan, Kookmin Bank ingin menambah modal.

Kookmin Bank juga merupakan pemegang 21,99 persen saham Bukopin.

Tapi, urusan menambah modal, belum mendapat persetujuan pemilik saham lain, Bosowa Korporindo.

Penambahan modal dilakukan, supaya likuiditas bank lancar.

Apalagi di tengah pandemi, saat orang perlu menarik dananya di bank.

Bila Kookmin Bank punya 21,99 persen, saham Bosowa sebesar 23,39 persen.

Sisanya 45,69 persen punya publik, dan negara punya 8,9 persen.

Kesepakatan Bosowa dan Kookmin Bank mestinya bisa jadi wewenang otoritas jasa keuangan, supaya likuiditas bank tetap terjaga dan nasabah tak lari atau menarik uangnya secara massal. 

Sumber: kompas


 
Top