KONGO, AFTENG -- Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO), Kolonel Inf. Daniel Lumban Raja menyampaikan kronologis pembebasan sandera warga Amerika, bertempat di Sukarno Camp, pada hari Jum’at lalu, 17 juli 2020.

Adapun kronologis kejadian tersebut berawal pada tanggal 22 Maret 2020, Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB mendirikan Static Combat Deployment (SCD) Lubhicako, Sud Kivu dalam rangka Protection of Civilian (POC) dan pengamanan Joint Investigation Team (JIT) Monusco yang akan melaksanakan kegiatan kemanusian terhadap korban kekerasan seksual oleh Milisi di sekitar desa Lubhicako.

Kegiatan JIT dilaksanakan selama sepuluh hari yang dimulai pada tanggal 24 Juni 2020. Namun pada saat kegiatan berlangsung, tepatnya pada tanggal 28 Juni 2020 terjadi penculikan terhadap Dokter Sarah Voznick berkewarganegaraan Amerika yang bertugas sebagai dokter Médecins Sans Frontières (MSF) di wilayah Lulimba, Sud Kivu, Kongo. Penculikan tersebut dilakukan oleh sekelompok Bandit bersenjata dari daerah Lulimba merupakan Area Of Responsibility (AOR) Pakbatt 3.

Setelah beberapa waktu lamanya, korban penculikan tidak ditemukan, sehingga dilakukan pemindahan SCD Lubhicako ke Lulimba yang berjarak sekitar 20 km dalam rangka pencarian korban. Tim dari Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB bersama tim MSF melakukan pendekatan dengan kelompok Bandit tersebut.

Selanjutnya Komandan SCD Lulimba bersama Chief Village, Regiment Commander FARDC, Commander Local Police, Team MSF di Kampung Lulimba merencanakan pelaksanaan negosiasi guna membebaskan sandera serta mengantisipasi segala kemungkinan resiko dari situasi nanti yang berkembang.

Negosiasi dengan kelompok Bandit dilaksanakan oleh MSF team di Ds Age Village yang berjarak 10 km dari desa Lulimba, pada hari Jumat tanggal 17 Juli 2020 pukul 19.30 LT. Selama pelaksanaan Negosiasi, Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB dipimpin oleh Mayor Inf Yoni memastikan situasi keamanan dengan menempatkan diri pada ring luar sebagai pengaman untuk memback up dan mengambil tindakan cepat apabila situasi genting terjadi.

Upaya negosiasi pun membuahkan hasil, sandera dibebaskan dalam keadaan sehat. Selanjutnya Dokter Sarah di evakuasi ke Bukavu untuk melaksanakan pemeriksaan medis dan akan kembali ke negara asalnya Amerika Serikat.

Autentikasi: Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono
 
Top