PALEMBANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis 1, 08 juta orang terdata miskin di Sumatera Selatan karena adanya penambahan jumlah penduduk miskin sebanyak 14.420 orang pada Maret 2020.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumsel Timbul P Silitonga di Palembang, Kamis (16/7/2020), mengatakan terjadi kenaikan angka kemiskinan di Sumsel sebesar 12,66 persen yang dipengaruhi banyak faktor.

“Ada kondisi makro yang menjadi penyebabnya, seperti pertumbuhan ekonomi pada triwulan I/2020 yang melambat dibanding tahun lalu, begitu pula inflasi pada Maret yang berpengaruh terhadap kenaikan harga yang dikonsumsi penduduk,” urainya. 

Ia mengatakan, jika dilihat dari sektor usaha yang digeluti penduduk miskin tersebut, misalnya perkebunan karet, juga mengalami penurunan harga komoditas.

“Karet pada Maret turun jadi Rp6.000 dibanding September 2019 begitu pula upah buruh juga turun, artinya jelas pendapatannya pun terdampak,” ungkapnya.

BPS berharap, pemerintah dapat melakukan intervensi lebih dalam lagi terhadap penduduk yang hampir miskin agar mereka tak jatuh ke garis kemiskinan, apalagi dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih, mengatakan, garis kemiskinan digunakan sebagai batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin.

“Garis kemiskinan di Sumsel pada Maret 2020 sebesar Rp439.041 per kapita per bulan. Angka itu meningkat dibanding September 2019 yang senilai Rp425.808 per kapita per bulan,” katanya.

Sumber: antara
 
Top