GARUT, JABAR -- Jumlah korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut terus bertambah. 

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut per Rabu (1/10/2025) pukul 16.00 WIB, total pasien yang ditangani mencapai 282 orang. 

Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani menyampaikan pada Selasa tercatat 147 pasien, sementara pada Rabu hingga siang ini ada tambahan 135 pasien baru. 

“Kami terus memantau kondisi pasien dan memastikan penanganan sesuai prosedur kesehatan,” ujar Leli, Rabu (1/10/2025). 

Rincian penanganan pasien hingga saat ini adalah: 81 pasien dirawat inap di Puskesmas Leles, 2 pasien masih dirawat di Puskesmas Kadungora, 6 pasien dirawat di RSUD Garut, dan 193 pasien telah pulang setelah mendapatkan perawatan. 

Leli mengatakan, kasus ini menjadi sorotan karena jumlah pasien yang signifikan dalam waktu singkat. Dinas Kesehatan Garut masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti keracunan, termasuk pemeriksaan sampel makanan dan pemeriksaan laboratorium. 

"Kami imbau masyarakat untuk segera mendapatkan pemeriksaan medis apabila mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, atau pusing setelah mengonsumsi makanan tertentu," ujar Leli.

Sebelumnya, pada Selasa (30/10/2025), Pemkab Garut menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan setelah ratusan pelajar mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG. 

Bupati Garut Syakur Amin menuturkan jumlah pelajar yang menjadi korban keracunan ini terus bertambah. Hingga Selasa (30/9/2025) malam, pukul 22.19 WIB, jumlahnya menjadi 131 orang.

"Ada yang dirawat di sini (Puskesmas Kadungora), di Puskesmas Leles, dan tiga orang dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut," ungkap Syakur, dilansir detikJabar.

Menurut informasi, para pelajar yang mengalami keracunan ini merupakan siswa-siswi SDN 3 Talagasari, SMPN 1 Kadungora, SMP PGRI, dan SMA Annisa Kadungora. Selain itu, ada korban balita yang dirujuk ke rumah sakit.

Mereka mengalami gejala keracunan, seperti diare, mual, dan muntah, setelah mengonsumsi menu MBG yang dibagikan di sekolah pada Selasa siang.

Syakur pun telah menggelar rapat bersama jajarannya malam tadi. Pihaknya pun menetapkan status KLB.

"Malam tadi kami melaksanakan rapat. Intinya adalah, kita menegaskan kembali bahwa kondisinya tadi sudah perlu penanganan khusus. Maka kita tetapkan KLB," ujar Syakur, Rabu (1/10/2025).

(rdp/dhn)




 
Top