JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat, Dr Subur Sembiring menilai, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sosok yang mempuni dan sangat layak menerima tongkat estafet dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melanjutkan kepemimpinan partai berlambang Bintang Mercy tersebut.

Penilaian Subur untuk menepis keraguan sebagian kecil pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrat tentang kemampuan AHY yang disebut-sebut bakal pemegang suksesi kepemimpinan Partai Demokrat.

“AHY figur muda dan sosok yang mumpuni. Dia sangat layak untuk diberi kepercayaan memimpin Partai Demokrat ke depan,” kata Subur dalam keterangannya, seperti dilansir dari www.beritalima.com, Senin (17/6/2019) pagi.

Seperti diketahui dalam 10 tahun terakhir Partai Demokrat sepertinya terseok-seok. Bahkan pada pemilu legislatif 2014, Partai Demokrat gagal mempertahankan predikat peraih kursi terbanyak DPR RI. Demikian pula halnya raihan kursi untuk tingkat provinsi dan kapubapten/kota.


Pada pemilu legislatif 2009 Partai Demokrat menjadi pemenang dengan meraih (PD) 20,85 persen suara secara nasional dan menempatkan hampir 150 kader di DPR RI. Sukses itu juga diikuti dengan keberhasilan SBY mendapatkan kepercayaan rakyat untuk kedua kalinya memimpin Indonesia.


Namun, pada pemilu legislatif 2014, perolehan suara Partai Demokrat merosot tajam karena hanya meraih 10,19 persen suara secara nasional. Partai Demokrat juga tak mencalonkan kadernya sebagai calon presiden atau wakil presiden.

BACA JUGA :   Liburan dan Bahaya WiFi Publik
Partai Demokrat tidak masuk dalam pemerintahan dibawah pimpinan Presiden Jokowi-JK. Dan, tidak pula sebagai oposisi. Partai Demokrat menempatkan diri sebagai penyeimbang. Artinya, mendukung kebijakan pemerintah yang pro rakyat serta menentang manakala kebijakan itu tidak berpihak kepada masyarakat.

Pada Pemilu seretntak 17 April 2019, juga tidak bisa mengusung kadernya sebagai calon presiden atau wakil presiden karena tidak memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang disyaratkan untuk mengusung calon. Partai Demokrat hanya meraih 7,7 persen suara secara nasional.

BACA JUGA :   Bertemu Aktivis 98, Presiden Jokowi: Membangun Negara Butuh Kebersamaan
Angka ini tentu bakal membuat berbagai kalangan bertanya-tanya bagaimana mungkin partai ini mampu meraih suara yang signifikan seperi itu? Sementara partai lain yang “Sang Komandan”nya ada dalam lingkaran penguasa bisa jungkir balik dan tidak memenuhi Parlementary Threshold (PT)?

Diakui atau tidak, disinilah AHY sebagai Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) berperan, bagaimana putra sulung SBY ini mampu menggantikan peran sang Ayah untuk menahkodai PD yang sedikit oleng. Apalagi pada saat bersamaan, ibunda tercinta Ani Yudhoyono mulai terbaring karena sakit dan akhirnya harus menghembuskan nafas terakhirnya.

Detik demi detik dilewati SBY di samping ibu Ani. dan detik demi detik itu pula AHY berupaya untuk menjalankan roda partai. Hatinya bergolak keras, mengingat sang ibu yang lagi berjuang mwelawan sakit, dan sisi hatinya yang lain berpikir keras bagaimana menyelamatkan partai ini.

“AHY pantas mendapat apresiasi dari segenap insan Partai Demokrat. Dia yang masih muda tampil utuh menggantikan peranan SBY dalam merengkuh kader dan simpatisan sampai jauh ke pelosok negeri,” ujar Waketum FKPD-PD, Doktor Subur Sembiring dalam bincang-bindang dengan Possore.com.

Pencapaian 7,7 persen akan terasa sangat sulit dicapai tidak dilandasi dengan kecintaan kepada partai besutan SBY dan 99 Deklarator tersebut.

Ketajaman menganalisis kondisi ini tentu hanya dimiliki oleh mereka yang pandai memainkan peran sebagai kader sekaligus insan politik yang mumpuni dan AHY memilikinya.

(blc)


 
Top