PADANG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Sumatera Barat menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) dan Konferensi Daerah (Konferda) di salah satu hotel berbintang di Padang, Minggu (22/7/2019).

Acara tersebut dihadiri Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wagub Sumbar Nasrul Abit dan beberapa bupati walikota di Sumbar, Rektor UNP Prof. Ganefri, Ketua DPP PDIP serta pengurus dan kader PDIP se Sumbar.

Di awal sambutan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merupakan politisi yang patut ditiru di Indonesia, karena beliau memilih lebih mementingkan mengabdi di partai, ketimbang menjadi menteri.

"Sebelum naik ke sini, saya sudah berbisik-bisik dengan Pak Hasto. Di saat banyak kader yang berebut menjadi menteri, Pak Hasto malah memilih mengabdi di partai. Beliau tidak mau jadi menteri," kata Irwan Prayitno dalam sambutannya.

"Sikap yang ditunjukkan Hasto ini patut dijadikan keteladanan bagi politisi yang ada di Indonesia, tidak haus kekuasaan," tutur gubernur yang juga politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Lanjut Irwan Prayitno menjelaskan, PDIP berwarna merah menandakan berani dan kuat, dengan bentuk pengabdiannya kepada Tuhan, Bangsa dan Negara serta pada rakyat. Wadah untuk membentuk kader bangsa yang berjiwa pelopor, dan memiliki ajaran Bung Karno dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Ini suatu wujud yang harus kita tanamkan pada bangsa ini, yang harus kita keluarkan pada perkataan yang sama yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur," jelasnya.

Pelopor merupakan bangsa yang berani yang memiliki integritas, disiplin dan eksistensi untuk menjadi bangsa pejuang, bangsa yang tidak akan menyerah dengan bangsa lain.

"Saya rasa ini patut kita tanamkan pada kita semua, agar kita menjadi bangsa yang kuat, seperti selama ini diperjuangkan oleh pahlawan kita," ucapnya.

Gubernur Sumbar juga memberikan apresiasi dengan tema "Melahirkan Kepemimpinan Partai Yang Idiologis"
Mengabdi dan Bekerja untuk Rakyat, mungkin setiap pemimpin, ASN, ataupun pemerintahan selalu berkeinginan yang sama dengan orentasi yaitu mengabdi pada bangsa dan bekerja untuk rakyat.

"Ini suatu semangat yang patut kita tiru dan kita hebohkan, apalagi kita sebagai kepala daerah, tidak boleh sedikitpun untuk meninggalkan rakyat dan sedikit apapun kita selalu berorentasi dengan rakyat," ungkapnya.

Selanjutnya Gubernur Irwan Prayitno mengucapkan selamat berkonferensi daerah, semoga sukses dan dapat memberikan yang terbaik bagi Sumatera Barat.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, membenarkan apa yang dikatakan Irwan Prayitno, walaupun masuk dalam bursa calon menteri di dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dia menolak menjadi menteri dan memilih membesarkan partai bersama Megawati.

"Betul apa yang dikatakan Pak Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Saya memilih mengabdi bersama partai mendampingi Megawati," ujarnya saat memberikan sambutan di Konferda PDI P Sumbar, Minggu (28/7/2019).

Kemudian Hasto menjelaskan tujuan Konferda PDI Perjuangan ini diadakan salah satunya untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan menempatkan bagaimana partai harus menjadi obor penerang, partai memimpin pergerakan rakyat, dan partai bertanggung jawab atas masa depan bangsa dan negara Indonesia.

"Dengan mempercepat jadwal ini dikarenakan, PDIP mengikuti kondisi dan perkembangan yang terjadi saat ini. Biasanya diadakan lima tahun sekali, tapi tahun ini dipercepat, karena pertimbangan politik dan kita partai besar jadi ikut perkembangan dan situasi," jelasnya.

Dengan pertimbangan tersebut, menurut Hasto, dipercepatnya konsolidasi partai, salah satu alasannya pada tahun 2020 akan dihelat Pilkada Serentak sehingga dibutuhkan pembenahan Infrastruktur untuk siap tempur lagi, sambung Hasto.

Maka penempatan kader di jabatan struktural partai, tujuannya untuk mengedepankan pentingnya kesadaran ideologi. Hasto meminta dengan terpilihnya Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman dan sekretarisnya Bupati Dharmasraya Sutan Riska, agar kader dan pengurus menerima hasil yang diputuskan DPP.

Sebagai penutup Hasto berpesan, agar semua kader dan pengurus untuk tetap bekerja, meski berada di luar struktur partai, dan selalu berkontribusi pada bangsa dan negara.

(rel/ede)
 
Top