JAKARTA -- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mempersembahkan anugerah penghargaan “Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia” untuk mendiang Prof. DR. BJ Habibie, Senin (16/9/2019) siang. Penghargaan itu diserahkan oleh Ketua Umum PWI Atal Depari dan diterima oleh DR. Ilham Habibie, putera tertua almarhum. 

Penyerahan penghargaan berlangsung di Perpustakaan “Ainun Habibie” dalam komplek rumah Presiden ke-3 RI itu di Jalan Patra Kuningan, jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Turut menyaksikan prosesi penyerahan, Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang, Sekjen Mirza Zulhadi dan sejumlah ketua serta wakil Sekjen PWI Pusat. 

Sebelum ini, almarhum Prof BJ Habibie pernah menerima Medali Kemerdekaan Pers yang dipersembahkan oleh masyarakat pers pada Hari Pers Nasional (HPN) 2013 di Manado. 

Atal S Depari menegaskan bahwa medali dan penghargaan yang sekarang, berbeda. Medali Kemerdekaan Pers bukan hanya kepada BJ Habibie tetapi diberikan kepada banyak tokoh yang dianggap berjasa kepada perkembangan pers kita. 

Sedangkan penghargaan Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia hanya untuk satu tokoh dan itu untuk selamanya. 

“Tidak ada tokoh lain selain Pak Habibie. Beliau lah yang di awal menjabat sebagai Presiden RI langsung mencabut semua peraturan yang membelenggu pers. Termasuk mencabut ketentuan yang menjadikan PWI sebagai satu-satunya organisasi wartawan. Mencabut peraturan yang mengharuskan izin untuk menerbitkan media pers," jelas Atal.

Pada masa jabatan Habibie juga lahir UU Pers no 40/1999 yang memberi kepastian hukum pada kemerdekaan pers. Pers tidak lagi mengenal tindak pelarangan, penghapusan dan pembredelan. Pendek kata, sejak itu pers memiliki kebebasan menentukan arah perkembangan bangsa dan memperkokoh demokratisasi di segala bidang. 

Pada masa pemerintahannya, pernah ada segelintir pihak istana yang mencoba mereduksi kemerdekaan pers. Yaitu mengusulkan agar wartawan harus memiliki  izin ketrampilan, semacam SIM bagi pengemudi yang mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya. Tapi Pak Habibie tidak setuju. Gagasan itu pun langsung kempes. 

“Beliau memang ingin memberi peran besar bagi pers sebagai pilar penting demokrasi, “ kata Ilham Habibie setelah menerima trophy sebagai simbol penghargaan dari PWI. 

Pengurus PWI tidak lupa menyampaikan rasa belasungkawa sedalamnya atas wafatnya Pak Habibie. Semoga almarhum Husnul Khotimah. Diberi tempat lapang, nyaman, dan indah disisi-Nya.


Pada akhir acara, wartawan senior Ilham Bintang yang turut hadir bersama rombongan pengurus PWI Pusat foto berdua dalam pose “salam komando” dengan Ilham Habibie. "Wah asyik juga ini foto Duo Ilham. Yang, satu ada bintangnya lagi,” gurau "pelopor jurnalistik infotainment Indonesia" yang puluhan tahun mengelola tabloid hiburan Cek & Ricek tersebut.

(rel/ede)


Baca juga link ini:

https://ceknricek.com/mobile/tiada-lagi-habibie-bapak-kemerdekaan-pers-indonesia/9976
 
Top