PADANG -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Padang menggelar forum diskusi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Padang terkait rencana penyesuaian tarif air, Rabu (20/11/2019), bertempat di salah satu hotel di Padang, Sumatera Barat. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari DPRD Padang.

Direktur utama PDAM Padang Hendra Febrizal pada kesempatan ini menjelaskan bahwa PDAM tengah berupaya meningkatkan pelayanan, selain itu juga perbaikan dan pengembangan jaringan. Untuk itu perusahaan membutuhkan anggaran yang cukup besar.

Salah satu rencana yang akan dilakukan PDAM Padang dalam meningkatkan pelayanan dengan menambahkan instalasi pengolah air (IPA) dengan kapasotas 50 liter/detik di Paraku. Penambahan itu diperkirakan meningkatkan layanan PDAM di wilayah selatan Kota Padang.

PDAM akan  akan membangun IPA di Lubuk Paraku  yang memiliki potensi sebanyak200 liter/detik . Saat ini PDAM  sudah punya IPA  150 liter/detik . Dengan penambahan IPA baru PDAM bisa melayani  daerah selatan  dengan maksimal ungkap Hendra Febrizal.
Dengan itu potensi pendapatan PDAM juga meningkat karena ada permintaan  layanan  disejumlah industri di Teluk Bayau , sehingga secara otomati  menambah pendapatan  PDAM yang berujung dengan kewajiban PAD bagi Pemko Padang.

Hendra Febrizal mengatakan PDAM akan mengembangkan air langsung minum, Layanan ini sudah dibangun di tiga lokasi umum yaitu RSUP Dr. M. Djamil Padang, RSUD Rasyidin  Padang dan Balai kota Padang di Air Pacah.
iklan

Ke depan layanan air langsung minum tersebut juga diberikan pada  masyarakat yakni Komlek Jala Utama  di Koto Tangah  untuk mendukung itu dibutuhkan  tambahan pasokan air.

Penyesuaian tarif air tersebut  didukung walikota padang, Mahyeldi Ansharullah  yang menyatakan intalasi yang digunakan PDAM saat ini adalah instalasi zaman  Belanda, Tingkat kebocorannya masih tinggi , jika masih ada yang bocor , maka airnya belum layak  langsung minum. 

Guna mewujudkan Kota Padang bertaraf internasional, pemerintahnya harus memenuhi sejumlah kewajiban. Selain  jaminan tranportasi  nyaman, termasuk juga jaminan ketersediaan air bersih .

Air bersih adalah salah satu indikator  untuk menjadikan kota Padang  bertaraf internasional . Dukungan pada PDAM kota Padang juga diberikan oleh Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani  dalam sambutannya menyatakan  sudah sepatutnya dipertimbangkan  dukungan  pada PDAM  untuk menambah pendapatan.

Dari dulu persoalan kita adalah  instalasi  pipa zaman Belanda , ini yang harus kita perbaiki  untuk meningkatkan  layanan air  bersih bagi kota Padang ungkap Syafrial Kani.

Syafrial Kani juga memberikan sebuah catatan  bagi PDAM, selain untuk meningkatkan layanan  PDAM juga diminta meningkatkan kinerja  dalam perbaikan  tingkat kebocoran , karena tingkat kebocoran  2006 mencapai  31 persen , sekarang mencapai 29 persen  artinya bergeser 3 persen  dengan waktu 11 tahun.

Syafrial Kani meminta PDAM  untuk menekan angka kebocoran  karena dengan penghasilan 12 milyar  dikalikan  30 persen  sangat besar  uaqng yang hilang.

(rel/ede)
 
Top