PADANG -- Sumatera Barat yang dikenal sebagai Minangkabau memiliki berbagai adat budaya yang perlu dijaga kelestariannya. Minangkabau merupakan satu-satunya suku yang menganut sistem "Matrilineal" di Indonesia. Maksudnya, setiap anak yang lahir baik laki-laki maupun perempuan secara langsung akan menjadi anggota keluarga suku ibu, karena di Minangkabau garis keturunan ditarik berdasarkan keluarga ibu. 

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs. H. Nasrul Abit Datuak Malintang Panai, saat membuka acara pemilihan "Duta Budaya 2019" di Rocky Hotel Padang, Minggu (10/11/2019) malam. 

Dalam sambutannya Wagub Nasrul Abit menjelaskan, sistem kekerabatan matrilineal menjadikan ciri khas tersendiri bagi Minangkabau yang membedakannya dengan suku lain di Indonesia, ini yang membuat menariknya bagi budaya Minangkabau.

"Budaya kita tidak akan tergusur kalau diwariskan kepada perempuan, karena perempuan terus tumbuh berkembang, karena itulah setiap keturunan Minangkabau harus menganut suku ibu," ucap Nasrul Abit yang juga seorang Datuak dari Kaum Malintang Panai di Kabupaten Pesisir Selatan.

Selanjutnya Wagub Nasrul Abit mengatakan, Pemprov Sumbar sangat mendukung kegiatan pemilihan "Duta Budaya 2019" karena merupakan bentuk kepedulian dalam melestarikan budaya Minangkabau melalui pemilihan duta budaya dari generasi muda, agar tidak terkikis oleh zaman.

"Saya ingin duta budaya terpilih bisa sebagai kader yang kuat dalam menggali dan menjaga kelestarian adat istiadat Minangkabau kedepannya," kata Wagub Sumbar.

Dewasa ini budaya Minangkabau seperti telah kehilangan eksistensinya. Banyak generasi muda sudah mulai meninggalkan norma-norma dan adat istiadat Minangkabau. Para generasi muda cenderung lebih peduli dan bangga dengan kebudayaan asing yang bebas masuk di Ranahminang. 

Baca Juga: Lunturnya Budaya Minangkabau ...

Bebasnya pengaruh informasi internet, media sosial dan gaya hidup modern menjadi faktor utama yang mempengaruhi moral, etika, gaya, pergaulan dan cara berperilaku generasi muda.

"Inilah yang harus kita sikapi segera, untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak, seperti pemangku adat, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, Alim Ulama dan Cadiak Pandai menyiapkan bagaimana anak kemenakan kita itu betul-betul mampu mengemban tugas yang berat ini," ungkapnya.

Nasrul berharap di dalam pemilihan duta budaya Sumatera Barat ini, peserta harus memahami sejarah adat dan budaya Minangkabau, menguasai Ilmu agama Islam, mengetahui tentang adat, proses adat, etika, sikap dan perilaku sesuatu aturan adat Minangkabau.

"Terakhir, yang paling penting para duta budaya bisa memperkenalkan budaya Minangkabau, dalam negeri maupun mancanegara," tutupnya.

Baca Juga: Sebelas Pilar Sifat Manusiawi ...

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti menyampaikan, diadakannya pemilihan duta budaya bertujuan untuk para generasi muda bisa berpartisipasi dan berkontribusi aktif untuk daerah untuk menyampaikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat atas keberhasilan pembangunan kepariwisataan dan kebudayaan di Sumbar.

Selain itu, juga untuk memberikan ruang kepada para pemuda atau pemudi yang memiliki potensi, bakat, dan kompetensi, agar dapat secara bersama membangun dunia kepariwisataan di daerah atas dasar nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dimiliki.

"Ini bukan sekedar event biasa saja. Para peserta harus melalui tes dan pendidikan melalui mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau yang ada juga bakal kami lakukan, agar kegiatan ini tidak sekedar seremonial biasa saja," ujarnya

Meskipun ditengah kemajuan teknologi yang semakin pesat ini tidak membuat berbagai budaya daerah juga ikut tergilas keberadaannya. 

"Karena kita ingin generasi milenial harus menjadi agen penerus dan pewarisnya dikemudian hari. Sebab, sudah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menjaga budaya kita," tambah Gemala Ranti.

Pada acara tersebut hadir juga, Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Sumbar Wartawati Nasrul Abit, artis minang legendaris Uni Elly Kasim, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Sumbar dan para undangan duta Budaya mulai dari 2017-2018 se Sumbar.

(nov/ede)
 
Top