PADANG -- Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mendatangi salah satu kompleks perumahan di daerahnya, Sabtu (27/1/2018). Yakni Perumahan Griya Anak Air Permai, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah. Walikota bertemu seluruh warga perumahan tersebut dan mendengar aspirasi yang disampaikan warga setempat.

Walikota datang setelah shalat Isya. Kedatangan walikota memang sangat dinanti-nanti warga setempat. Begitu walikota tiba di perumahan tersebut, warga nampak antusias menyambut orang nomor satu di Padang itu.

Walikota datang tidak sendiri. Juga nampak hadir Kepala BPKA Kota Padang Andri Yulika, Camat Koto Tangah Syahrul, Lurah Batipuh Panjang Zulfadli, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili Kabidnya, Mairizon. 

“Alhamdulillah, Pak Wali datang,” ujar David, seorang warga sambil menyalami walikota.

Perumahan Griya Anak Air Permai terbilang baru berdiri. Sekitar seratusan lebih kepala keluarga berdiam di perumahan tersebut. Walikota pun bercengkerama dengan warga di Musala Al Ihsan.

Cukup banyak keluh kesah yang disampaikan warga kepada Walikota Padang. Salah satunya yakni masih belum terbentuknya kepengurusan Rukun Tetangga (RT) di kompleks perumahan tersebut. Padahal, jumlah warga di kompleks tersebut lebih 100 KK.

“Warga di sini pada umumnya masih berusia produktif, rata-rata berusia di bawah 40 tahun,” kata Ketua Pengurus Musala Al Ihsan, Joni Darma Fitra, dibenarkan sekretarisnya Charlie Ch Legi.

Joni berharap di kompleks tersebut terbentuk RT. Sehingga setiap permasalahan seperti konflik, dan administrasi, dapat terselesaikan dengan baik.

Selain itu, Joni juga menyampaikan kondisi musala yang kini sedang dalam pembangunan. Musala Al Ihsan merupakan tempat beribadah satu-satunya bagi warga. Musala tersebut selalu ramai pada saat salat lima waktu.

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo langsung merespon keluhan warga. Menurutnya, RT memang perlu dibentuk untuk kelancaran urusan.

“Sebelum RT terbentuk, untuk sementara dibentuk dulu ketua kompleks dan usulkan ke lurah,” tukas Mahyeldi.

Terkait pembangunan musala, Mahyeldi mengatakan akan menjadi perhatian Pemko. Terpenting, pengurus musala terlebih dahulu merancang bangunan mushala dengan tepat dan baik. Sehingga nanti tidak bongkar pasang.

(rel/ede)
 
Top