DINAS Kesehatan Provinsi Sumatera Barat terus berupaya memberikan pemulihan kepada korban gempa Solok Selatan, baik secara medis maupun psikis. Hingga Rabu (6/3/2019), sebanyak 8 posko secara intens melayani pasien rata-rata 50 orang perhari dengan penyakit ISPA, batuk pilek hingga hipertensi. 

Demikian informasi terkini dari lokasi gempa Solok Selatan, disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS kepada www.sumatrazone.co.id di Padang, Rabu (6/3/2019) sore, sepulang dari Solok Selatan dalam rangka memantau ketersediaan obat-obatan sekaligus mendistribusikan tambahan-tanbahan obat-obatan agar tidak terjadi penurunan kesehatan pada korban gempa. Tambahan obat-obatan diterima langsung oleh Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria.



"Persoalan mendasar yang perlu dientaskan di lokasi terdampak gempa Solsel adalah ketidaktesediaan air bersih, mengingat potensi ancaman wabah diare terhadap warga korban gempa," ungkap Merry. 

Terkait kondisi tersebut, selaku Kepala Dinas Kesehatan Sumbar ia menghimbau kepada pemerintah daerah dan pihak terkait setempat agar menyediakan air bersih bagi para korban. 

Selain ancaman wabah diare, dikhawatirkan para korban juga rentan terserang penyakit seperti demam dan batuk. Pasca gempa, sebagian dari mereka masih trauma masuk ke rumah dan memilih tidur di tenda-tenda sehingga rentan terserang penyakit.

Untuk penanganan secara intens para korban, menurut Merry pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Solsel sejak hari pertama gempa. 



"Sejak hari pertama gempa kami langsung koordinasi dengan Dinkes Solsel untuk penangganan pasien luka-luka karena tertimpa material bangunan," paparnya.

Selanjutnya, tim dari provinsi langsung bergerak mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan. Selain juga dikirimkan tim trauma healing bagi korban yang terganggu psikisnya.

"Setiap hari, Dinkes Solok terus melakukan surveylance terkait kemungkinan ada peningkatan kasus penyakit," ungkapnya. 

Berdasarkan data Dinkes Solsel, terdapat sebanyak 81 orang korban gempa. Dari mereka ada yang mengalami luka berat, ringan, trauma psikis, hipertensi, jantung, diare, gastritis, radang tenggorokan, demam, sakit gigi, kepala dan malgia.

"Alhamdulillah para korban telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas terdekat seperti Puskesmas Mercu, Talunan, Abai dan Bidar Alam. Selain dari yang sudah mendapatkan penanganan kami terus pantau korban lain seperti di tenda dan sekitar lokasi terjadi kerusakan," jelas Merry.

(***)
 
Top