NEW ZEALAND -- Seorang WNI bernama Kevin berhasil menyelamatkan diri dari penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Dia menceritakan bagaimana kejadian tragis itu berlangsung.

Kevin yang merupakan anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Selandia baru itu mengatakan, saat kejadian berlangsung ia sedang berada di Masjid Al-Noor. Dirinya bersama teman-temannya melaksanakan ibadah salat Jumat di tempat itu.

“Aku (salat Jumat) sama teman-teman bukan WNI,” kata Kevin seperti dilansir dari kumparan, Jumat (15/3/2019).

Kevin mengaku mendengar suara keras saat khatib membacakan khotbah. Suara itu berasal dari arah pintu masuk masjid.

“Di dalam masjid lagi khotbah, 5 menit-10 menit awal mulai khotbah terus ada suara jedar-jedar, aku kira itu listrik konslet, tapi suaranya tetap terus-terusan gitu, orang langsung pada lari,” sambung dia.

Kevin mulai menyadari ada yang tidak beres ketika melihat orang-orang berlarian. Ia pun memutuskan untuk ikut berlari keluar masjid. Di luar masjid, Kevin bertemu dua orang Indonesia lainnya.

“Pas aku lari, baru ketemu sama dua orang Indonesia lainnya,” kata Kevin.

Setelah berhasil melarikan diri, Kevin langsung menuju ke rumahnya. Ia mengatakan hingga saat ini kondisi di Christchurch masih belum stabil.

“Semua masih lock down dan masih belum ada satu toko pun yang buka,” ujar Kevin, “Masih belum kondusif, masih was-was,” lanjutnya.

Kevin mengaku hingga saat ini belum mendengar kabar keberadaan teman-temannya di masjid tempatnya salat.

“Teman-teman belum tahu kondisinya gimana, masih belum ada kabarnya,” pungkasnya.

Diketahui, aksi penembakan terjadi di dua masjid di Selandia Baru, yakni Masjid Al-Noor, Christchurch, dan Masjid Linwood Ave.

Teror tersebut menewaskan 49 orang, termasuk dua orang WNI. Puluhan orang lainnya terluka akibat kejadian tersebut.

Sebanyak empat pelaku sudah ditahan, seorang di antaranya adalah warga negara Australia. 

Sumber: kumparan.com
 
Top