f: dok.nov/rdo
PADANG -- Satu titik di ruas jalan menuju Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, mengalami kerusakan akibat tingginya curah hujan di wilayah itu dalam beberapa minggu belakangan.

Akibatnya, setengah badan jalan yang pekerjaannya baru rampung tahun 2018 lalu, tiba-tiba amblas. Ruas jalan dimaksud, menghubungkan lalu lintas dari Kota Padang menuju Kota Painan, tepatnya di lokasi Sungai Nyalo Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri menduga, kemungkinan besar penyebab amblasnya badan jalan di ruas Jalan Mandeh karena bencana alam.

Disamping itu, pihak PT Lubuk Kontruksi Minturun Persada (LMKP) selaku  kontraktor pelaksana pembangunan mau bertanggungjawab membenahi kerusakan yang terjadi, meskipun pekerjaan sudah diserahkan ke BPJN III Padang.

“Tingginya curah hujan ditambah kontur tanah yang sedikit labil membuat kondisi jalan menjadi force majeur. Namanya saja daerah yang banyak tebing, wajar jika terjadi longsoran," ujarnya memaklumi. Menurutnya lagi, kontraktor PT LMKP yang bekerja di sana juga bersedia mengganti gorong-gorong dengan plat deuker, mengingat titik longsoran merupakan tempat aliran air.

Pemasangan Rambu-rambu

Guna meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, Aidil Fiqri juga telah mengintruksikan kepada Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumbar untuk melakukan tindakan penanganan darurat.

“Saya sudah intruksikan Kasatker PJN II Sumbar untuk memasang rambu peringatan bagi kendaraan bermotor dan memasang terpal untuk menutup tempat longsoran, agar tidak terjadi longsor lanjutan,” kata Aidil.

Selain itu juga diintruksikan untuk melakukan penelitian terhadap kontur tanah sekitar kejadian guna memastikan kontruksi yang tepat, meneliti saluran air di sekitar longsoran, serta penelitian lainnya.

“Kita juga ingin mengetahui penyebab pasti terjadinya longsoran dengan menurunkan tim dari PJN II. Nantinya dari hasil penelitian tersebut kita bisa review penanganan yang tepat. Tahun ini ada anggaran penanganan tambahan untuk rehabilitasi jalan atau bisa juga memakai dana khusus bencana alam,” pungkasnya.

(rdo/ede)
 
Top