NEW ZEALAND -- Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia dan Selandia Baru (PCI NU ANZ) mengucapkan belasungkawa yang terdalam bagi keluarga dan sanak famili korban aksi terorisme di Masjid Christchurch di Selandia Baru. 

“Pengurus PCINU berharap Allah akan memberikan kesaksian kepada mereka yang telah jatuh dalam tragedi, pemulihan, kesabaran, dan ketahanan terhadap mereka yang terluka,” kata Ketua Tanfidiyah NU Australia dan Selandia Baru Tufel Musayyad melalui keterangannya, Ahad (17/3/2019).

Menaggapi aksi biadab tersebut, NU Australia dan Selandia Baru sepenuhnya mendukung pemerintah Selandia Baru untuk melakukan pemberantasan terhadap aksi terorisme. “Terutama untuk Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk mengambil langkah-langkah hukum yang tegas untuk memastikan bahwa mereka yang terlibat dalam penyerangan dibawa ke pengadilan,” lanjutnya. 

“Pengurus NU Australia dan Selandia Baru juga memberikan dukungan yang diperlukan kepada para korban, termasuk pemakaman yang layak, keluarga dan sanak famili mereka, dan semua yang terkena dampak dan memastikan keselamatan, martabat, dan hak-hak rekan Muslim dan migran,” katanya. 

Melihat kejadian ini, NU menyerukan pada komunitas global, akademik, agama, dan politik untuk terus mempromosikan perdamaian, dialog, saling pengertian dan global dan untuk mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk pemikiran ekstremis yang mengarah pada kekerasan.

Bagaimanapun, menurutnya, ekstremisme dan terorisme tidak dapat diterima karena alasan apa pun, dan oleh karena itu, mengutuk keras serangan kejam di Christchurch sebagai kekejaman terhadap kemanusiaan. 

Serangan terorisme, selain bertentangan dengan rasa kemanusiaan, ia juga berlawanan dengan ketentuan dalam Al-Qur’an yang tertuang dalam surat Al-Maidah ayat 32; ‘Barangsiapa yang membunuh jiwa kecuali jiwa atau kerusakan [dilakukan] di negeri itu seolah-olah ia telah membunuh manusia sepenuhnya. Dan barangsiapa yang menyelamatkan seorang  seolah-olah ia telah menyelamatkan umat manusia sepenuhnya’. 

Sebelumnya, sebanyak 50 Muslim meninggal dunia di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, akibat aksi yang dilakukan lone-wolf di negara yang terkenal kedamaiannya itu. Brenton Tarrant salah seorang pelaku teror di Masjid Al-Noor memamerkan aksi biadabnya melalui live streaming ke seluruh dunia dengan kamera yang dipasang di kepalanya. 

Laporan: Ahmad Rozali/www.nu.or.id
 
Top