dok.kompas.com
JAKARTA -- Pemerintah kembali memperbarui data terkait jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Sebagaimana diketahui, pasien pertama terinfeksi virus mematikan asal kota Wuhan Tiongkok ini diumumkan sejak 2 Maret 2020 silam.

Hingga Rabu (8/4/2020) sore ini, pemerintah menyatakan secara total ada 2.956 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Dengan demikian, terjadi penambahan 218 pasien dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Rabu sore.

"Data kasus konfirmasi positif dari pemeriksaan PCR yang kita dapatkan, ada 218 kasus baru sehingga total menjadi 2.956 kasus," ujar Achmad Yurianto.

Yuri juga mengatakan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 18 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Mereka telah dinyatakan negatif setelah melakukan dua kali pemeriksaan.

Penambahan ini membuat total pasien Covid-19 sembuh hingga saat ini ada 222 orang.

Namun, pemerintah juga menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan 19 pasien yang meninggal dunia setelah mengidap Covid-19.

Kemarin, total ada 221 pasien Covid-19 yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona.

"Sehingga total menjadi 240 kasus," kata Yurianto.

Patuh dan Disiplin
Menurut Yurianto, penambahan kasus baru Covid-19 memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat.

Dengan demikian, pemerintah pun berharap seluruh masyarakat untuk mematuhi pemerintah agar penyebaran Covid-19 tidak meluas.

Masyarakat diminta patuh dan disiplin untuk menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang telah dilakukan.

Misalnya, masyarakat diminta untuk patuh dan disiplin cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.

Kemudian, saat berada di luar rumah tetap diminta untuk menggunakan masker, terutama masker kain agar masker bedah dan N95 dapat dikenakan tenaga medis.

"Patuh dan disiplin menjaga jarak aman. Tetap di rumah dan membersihkan sarang nyamuk," ucap Yuri.

Dia juga tidak lupa mengingatkan masyarakat agar tidak bepergian ke mana  pun, termasuk mudik ke kampung halaman.

"Diharapkan tidak melakukan perjalanan ke mana pun pada periode sekarang ini. Risikonya makin besar," ujar Yuri.

Sumber: kompas.com
 
Top