PADANG -- Selama dua hari berturut-turut, Rabu hingga Kamis (23-24/11/2022), ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN-IB) Padang melakukan aksi demonstrasi di kampusnya 

Dalam aksinya, mahasiswa dari beragam jurusan tersebut membawa sejumlah tuntutan, salah satunya isu pelecehan seksual. Pasalnya, pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswi yang dilakukan oknum dosen cukup santer di kampus berbasis agama Islam terbesar di Sumbar itu.

Bentuk pelecehannya, ada yang menyentuh bagian tubuh, mengajak karokean hingga berenang, kata Ulva Salsabila selaku Menteri Advokasi Hukum dan HAM Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN-IB Padang.

Ulva mengaku, pihaknya banyak mendapat laporan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen. Hanya saja, mahasiswi yang menjadi korban ini tidak berani bercerita banyak tentang bentuk detail pelecehan yang telah mereka alami.

Menurutnya, alasan korban tidak mau berterus-terang karena merasa pelecehan seksual yang dialami sebagai aib. Kendati begitu, pihaknya akan melakukan pendekatan dan mendata jumlah seluruh korban dugaan pelecehan seksual di UIN IB Padang.

"Kami sudah melakukan pendekatan kepada korban. Hingga saat ini baru tiga orang, belum termasuk yang mengadu-ngadu tanpa ada bukti, ujarnya.

Selain isu pelecehan seksual, dalam orasinya mahasiswa menuntut transparansi laporan keuangan kampus anggaran 2020 dan 2021. Apalagi, disebutkan banyak ruang gedung disewakan pihak kampus untuk kegiatan komersialisasi di luar perkuliahan. 

Mahasiswa juga meminta agar ada penindakan secara tegas dosen-dosen yang tidak profesional dalam penilaian. Pasalnya, banyak dosen yang hanya masuk kelas mengajar beberapa kali pertemuan, namun semena-mena memberikan nilai kepada mahasiswa.

"Evaluasi juga dosen-dosen yang sudah lanjut usia. Lalu berikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa yang mengurus administrasi, perbaiki fasilitas, hapus pungli kampus, dan pertegas soal Bidikmisi yang selama ini banyak dari kalangan mampu," teriak mahasiswa dalam orasi.

Rektor UIN IB Padang, Martin Kustati, menemui peserta aksi di depan Rektorat UIN IB Padang pada hari kedua. Dia menanggapi sejumlah tuntutan dari 18 yang dilayangkan mahasiswa. Salah satunya, terkait isu pelecehan seksual oleh oknum dosen dan persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Kami semua mendukung aspirasi mahasiswa. Sebelum mahasiswa melakukan demo, pimpinan kampus sudah rapat mengenai perkembangan kampus dan evaluasi kinerja selama ini," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Senat UIN IB Padang, Duski Samad, menegaskan, hingga saat ini belum ada yang berani menunjukkan bukti. Padahal, kasus-kasus yang berupa pelecehan seksual, pungutan liar, dan lainnya yang dituduhkan harus ada data dan pembuktiannya.

"Saya sudah tantang mahasiswa. Ayo buktikan. Kalau anda takut melapor saya pastikan untuk melindungi," tegas mantan Ketua Umum MUI Kota Padang tersebut.

#gtr/wam





 
Top