JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyoroti soal korupsi menyebabkan timbulnya berbagai masalah di kehidupan masyarakat luas sehari-hari. Salah satu masalah yang timbul karena korupsi yakni banyaknya fasilitas sekolah yang rusak.

Hal itu disampaikan Alex, sapaan akrabnya, pada sambutannya dalam rangkaian kegiatan menuju Hari Antikorupsi Sedunia (Road to Hakordia) tahun 2022 di Medan, Sumatera Utara, Selasa (29/11/2022).

Mulanya Alex menerangkan, Harkodia yang diperingati tiap tanggal 9 Desember itu merupakan sebuah pengingat bahwa praktik korupsi masih marak terjadi sampai saat ini. Korupsi pada akhirnya menyebabkan pengentasan kemiskinan terhambat, pembangunan terganggu, dan rakyat miskin pada akhirnya paling merasakan dampaknya.

“Kenyataan kita sehari-hari, yang mudah ditemukan dan dirasakan masyarakat kita adalah kemiskinan. Kita masih melihat, layanan kesehatan kita belum begitu baik, melihat angka pendidikan yang masih rendah, fasilitas sekolah banyak yang rusak, infrastruktur juga dibangun dengan kualitas tidak baik. Salah satu penyebab permasalahan itu adalah korupsi,” ujar Alex dalam keterangannya.

Alex juga menyoroti soal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang rendah. Dari 180 negara, Indonesia menempati peringkat 96 sebagai negara antikorupsi dengan skor 38.

“Untuk itu, saya mengajak keterlibatan seluruh pihak, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, BUMN, BUMD, pelaku usaha, dan segenap lapisan masyarakat, sangat penting gelorakan terlibat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi,” ungkap Alex.

Kalangan kepala daerah tidak luput dari perhatian Alex. Dia meminta agar kepala daerah berkomitmen untuk melakukan tindak pidana korupsi. Dia menyampaikan, KPK secara rutin terus mengingatkan hal itu ke para kepala daerah.

“Yang paling utama bagi kami, komitmen kepala daerah tidak lakukan korupsi, ini yang harus terus selalu kami ingatkan, kami bangun,” kata Alex.

#bsc/bin




 
Top