BANJARMASIN -- Lanjutan program normalisasi sungai yang dilaksanakan Pemko Banjarmasin di kawasan Ahmad Yani Kota Banjarmasin menimbulkan polemik. 

Pasalnya, satu unit excavator yang ditempatkan untuk melakukan pengerukan sungai di kawasan Ahmad Yani Kilometer 5 menimbulkan kerusakan permukaan aspal.

Kondisi ini pun sempat viral di media sosial. Dalam captionnya akun instagram @ssc.banjarmasin menyayangkan, track frame atau roda alat berat tidak dilapisi bantalan karet atau plat besi.

Alhasil merusak merusak permukaan aspal jalan Ahmad Yani, yang baru saja di aspal ulang (overlay).

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pun turut angkat bicara.

"Ada kesalahan teknis dan sempat viral di media sosial karena excavatornya nempel di jalan yang baru diaspal," ucap Ibnu, saat ditemui awak media di Balai Kota, Sabtu (23/10/2019) siang.

Ia menerangkan, sebenarnya para pekerja di lapangan belum sempat bekerja. Pihaknya juga telah meminta agar pengerjaan ditunda sementara, dan dilakukan penambahan papan sebagai pelapis track frame excavator.

Itu dilakukan, untuk menghindari terjadi kerusakan pada permukaan aspal yang baru kerjakan.

"Pekerja di lapangan akan menambah papan yang lebih tebal lagi untuk melapis roda alat berat. Supaya tidak mengganggu aspal yang baru dibangun. Mungkin ini klarifikasi saya," jelasnya.

Lebih lanjut, Ibnu menjelaskan, bahwa pengerukan sungai di kawasan Ahmad Yani untuk mengurangi dampak banjir sudah mulai dilaksanakan.

Termasuk pembongkaran lima buah jembatan, yang konstruksinya terlalu rendah dan menghalangi arus sungai.

Kenapa dikerjakan baru sekarang, karena anggarannya ada di APBD Perubahan. Lalu proses lelang dan ada pemenang baru kita kerjakan. Karena begitulah mekanismenya," terangnya.

Sebelumnya diberitakan. Program pencegahan bencana banjir melalui upaya normalisasi sungai akhirnya dimulai dengan pembongkaran jembatan Komplek Pandu.

Selain Jembatan Pandu, ada empat jembatan kawasan permukiman lainnya. Di antaranya yakni, di jalan masuk SD Muhammadiyah 9, Gang Permata, Gang TVRI, dan Gang Andin Rama.

Semuanya berada di kawasan Jalan Ahmad Yani.

Jembatan yang dibongkar itu akan dibangun ulang. Konsepnya, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Banjarmasin, tentang prototipe jembatan bangunan gedung (JBG).

Kepala Bidang Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugianto merincikan, jembatan yang dibangun nantinya tak lagi memakai pondasi atau tiang di tengah-tengah badan jembatan.

"Titik paling rendah jembatan itu 20 centimeter dari permukaan air saat terjadinya banjir. Tidak ada tiang atau pilar di tengah jembatan," jelasnya saat itu.

Thomas mengatakan, kelima jembatan ditarget rampung tahun ini. Artinya, dinasnya hanya memiliki waktu tak kurang dari tiga bulan.

Adapun terkait anggaran yang dibutuhkan untuk pembongkaran sekaligus pembangunan kelima jembatan itu, pihaknya mengaku menggelontorkan dana sebesar Rp1,8 miliar.

"Sesuai teknis, di akhir bulan Desember, semua jembatan sudah bisa difungsikan seperti biasa," ungkapnya.

#snr/bin




 
Top