f: dok.inewstv

JAYAWIJAYA, PAPUA -- Wamena, ibu kota kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Sabtu (12/10/2019) sore tadi kembali memanas. Enam pekerja bangunan dilaporkan diserang oleh dua orang tidak dikenal (OTK) usai pulang dari kerja. Satu di antaranya meninggal dunia.

Dari informasi yang diperoleh, ke enam pekerja bangunan tersebut baru saja pulang dari lokasi kerja mereka. Sesampainya di depan Jembatan Wouma, Kota Wamena, tiba-tiba mereka diserang oleh dua orang tidak dikenal. 

Akibatnya satu pekerja meninggal dunia dan satu lainnya terluka parah. "Tukang bangunan itu mereka berjumlah 6 orang menggunakan 4 unit motor pulang kerja melewati depan Jembatan Woma menuju Kota wamena. Mereka pas pulang dari lokasi kerja mereka diserang oleh dua orang tidak dikenal secara mendadak," ungkap sumber resmi di lingkungan kepolisian. 

"Tiba-tiba di depan jembatan Woma pengendara motor yang di depan ditikam oleh OTK berjumlah 2 orang dengan ciri-ciri 1 anak dewasa pakai baju merah dan 1 anak remaja," tambahnya. 

Setelah diserang oleh OTK, pengendara motor itu jatuh kemudian bangun kembali mengendarai motor dan melapor di Pos Brimob di dekat Pasar Woma kemudian korban yang alami penikaman dibawa ke RSUD Wamena. 

Korban penikaman sempat dalam penanganan medis karena pisau masih tertancap di perut dan dalam keadaan koma. Setelah sempat mendapatkan perawatan medis, pada pukul 16.50 WIT korban meninggal dunia.

Sedangkan satu korban lainnya masih dalam perawatan medis. Pelaku penyerangan yang diduga berjumlah 2 orang tersebut dilaporkan usai melakukan aksinya langsung melarikan diri ke arah kuburan lama Wamena.

Adapun identitas korban yakni Deri Datu Padang, (30) mengalami luka tikaman di perut kanan, Bunga Simon (38) yang dibonceng oleh korban penikaman, mengalami luka di lutut dan bibir.

Aparat kepolisian masih menyelidiki Insiden tersebut. Aparat juga dikerahkan untuk berjaga-jaga di lokasi kejadian. 

Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya hingga malam ini belum dapat dihubungi.

Sumber: sindonews.co.id
 
Top