PADANG -- Sebuah fenomena langka terjadi di Padang, Sumatera Barat, persisnya di lingkungan RT 3 RW 10 Pasirjambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Jumat (21/2/2020). Lantai rumah warga setempat tiba-tiba mengeluarkan hawa panas! Ditaruh 10 menit, telor bisa matang!

Kemunculan hawa panas tersebut sontak membuat pemilik rumah dan masyarakat sekitar khawatir jika kondisi hawa panas yang dikeluarkan dalam rumah bisa membahayakan keselamatan pemilik dan masyarakat sekitar.

Hawa panas sangat bisa dirasakan di bagian lantai dekat pintu masuk rumah. Jika sandal maupun sepatu dilepas, siapapun yang berdiri di atas lantai tersebut tidak bisa bertahan kurang dari 1 menit.

Sementara di dalam salah satu kamar, hawa panas begitu dirasakan di salah satu pojokan dinding kamar. Bahkan terlihat asap mengepul keluar dari lubang retakan lantai di pojokan tersebut.

Untuk membuktikan hawa panas tersebut, salah seorang pemilik rumah, Zulfahmi, meletakkan sebutir telur di atas lantai yang mengeluarkan asap. Sekitar 10 menit kemudian, telur tersebut matang dengan sempurna.

"Kami tidak mengetahui sumber hawa panas ini. Tiba-tiba saja saat melihat kondisi rumah yang sudah lama tidak ditinggal, kami terkejut karena lantai di rumah terasa sangat panas," jelas Zulfahmi, seorang anggota marinir di Yonmarhanlan 2 Padang.

Pemilik rumah, Mawardi Gandi (58), mengungkapkan, kemunculan hawa panas di bawah lantai rumahnya terjadi kurang lebih satu bulan yang lalu. Awalnya dia mendapatkan informasi terkait hal tersebut dari anaknya yang menghuni rumah itu.

"Jadi waktu itu saya sedang ada di Pekanbaru. Tiba-tiba anak saya bilang bahwa lantai rumah panas dan mengeluarkan asap. Lalu saya pulang ke Padang untuk melihat kondisi yang terjadi," jelasnya. 

Mawardi menambahkan, saking panasnya lantai rumahnya tersebut, ketika dirinya meletakkan beberapa butir telur, telur-telur tersebut matang dengan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Lebih lanjut Mawardi mengungkapkan, pihak keluarga tidak mengetahui penyebab pasti dari fenomena hawa panas yang muncul dari bawah lantai rumah. 

"Masyarakat sekitar pun ada yang penasaran dan membuktikan apa benar lantai rumah kami panas," ujarnya.

Kondisi rumah Mawardi sendiri pasca gempa 2009 tidak diperbaiki terutama di bagian lantai rumah sehingga apabila dilihat, banyak lubang-lubang retakan yang terdapat di dalam rumah tersebut. 

Mawardi menambahkan, sejauh ini pihaknya belum melaporkan fenomena ini kepada pemerintah atau instansi terkait. Namun ia berharap, instansi atau dinas terkait bisa datang ke rumah mereka untuk melakukan pemeriksaan.

"Mudah-mudahan di rumah kami tidak ada sesuatu yang membahayakan dengan adanya fenomena hawa panas ini sehingga tidak hanya kami tapi warga sekitar bisa tenang," ungkapnya.

Terpisah, Ahli Geologi Bidang Air Tanah Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Dian Hadiansyah, ketika dikonfirmasi awak media, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait munculnya hawa panas di salah satu rumah di PasirJambak.

Namun ia menyampaikan, tentu jika ada laporan, maka pihaknya harus datang ke lokasi tersebut untuk memeriksa keadaan sehingga bisa menentukan apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari hawa panas tersebut.

"Pastinya untuk memastikan apa yang terjadi, kita harus memeriksa dan melihat langsung kondisi di lapangan untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya," jelasnya.

Belum Pasti Fenomena Alam

Terkait kemungkinan yang bisa terjadi, Dian menyebutkan tidak semua kasus hawa panas yang keluar dari bawah tanah atau lantai disebabkan oleh fenomena alam. Menurutnya, bisa saja ada sesuatu yang rusak di bawah tanah tersebut seperti kabel listrik dan lainnya.

"Banyak sebenarnya yang menyebabkan hawa panas tersebut, tidak semua berasal dari permasalahan geologi atau biologi dalam tanah," tukasnya.

Lebih lanjut Dian mengatakan, disarankan kepada masyarakat untuk segera melaporkan dimana lokasi munculnya hawa panas tersebut sehingga pihaknya bisa melaporkan ke Badan Geologi Kementerian ESDM yang memiliki kewenangan untuk melakukan penelitian dan pemeriksaan. 

Melihat kondisi lingkungan dari kawasan PasirJambak Kecamatan Kototanggah yang didominasi oleh tanah rawa, kemungkinan terjadinya fenomena panas bumi sangat kecil. 

"Makanya perlu pemeriksaan langsung ke lokasi rumah tersebut agar kita tau apa yang sebenarnya terjadi di sana," ujarnya. 

(adt/bdi/ede)
 
Top