PADANG -- Akhirnya 'algojo' penebas leher pemuda asal Mentawai dengan samurai dalam aksi penyerangan sekelompok orang tak dikenal di kawasan Marapalam Kecamatan Padang Timur, beberapa waktu lalu, berhasil diringkus jajaran Polresta Padang.

"Seorang pelaku ditangkap di kawasan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, sedangkan rekannya masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” ungkap Kapolresta Padang, Kombes Yulmar Try Himawan, Senin (24/2/2020).

BACA JUGA: Pemuda Mentawai Korban Tebasan Samurai, Rawan Jalan

Dari hasil interogasi, papar Yulmar, motif penyerangan yang dilakukan pelaku bersama sejumlah rekannya diduga kuat mengarah ke aksi perampasan kendaraan bermotor. Sebab, pelaku menyasar pengendara sepeda motor.

"Tapi pelaku tidak berhasil merampas kendaraan korban. Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku ini sudah beraksi di beberapa TKP, kalau bisa mengambil barang, mereka akan mengambil barang korban," katanya seperti dilansir www.mentawaikita.com.

Kapolresta menjelaskan, penangkapan terhadap pelaku berinisial WS bisa dilakukan setelah petugas Reskrim Polsek Padang Timur melakukan pendalaman terhadap kasus pembacokan tersebut.

"Setelah kejadian, tim Reskrim dari Polsek Padang Timur langsung melakukan olah TKP. Petugas pun mendapatkan identitas tersangka setelah melakukan pemeriksaan terhadap warga di sekitar lokasi yang melihat kejadian itu serta rekaman CCTV yang ada di dekat lokasi kejadian," kata Kombes Yulmar.

Dikatakan, meski tawuran dan balap liar kian marak di Kota Padang, namun polisi belum bisa memastikan apakah WS tergabung dalam sebuah geng dan titik perkumpulan terntentu. Selain WS, polisi juga menyita satu unit sepeda motor merek Honda Beat tanpa nomor polisi dan sebilah samurai yang digunakan untuk beraksi.

Karena aksinya tersebut, tersangka terancam dijerat pasal berlapis mulai dari pasal 375 KUHPidana hingga UU Darurat No.15 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. "Tersangka saat ini sudah diamankan di sel tahanan Mapolresta Padang berikut barang buktinya satu unit senjata tajam jenis samurai," tutup Kapolres.

Sementara itu, Parmono Saogo (22), korban tebasan samurai, saat ini sudah bisa rawat jalan. "Pramono sudah keluar dari RS Dr. M Djamil Padang pada hari Sabtu (22/2/2020) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB," ungkap Ketua Forum Mahasiswa Mentawai Sumatera Barat (Formma Sumbar), Heronimus Eko Pinatalius Zebua, yang mendampingi korban dan ikut menggalang dana pengobatan sehingga berhasil terkumpul donasi sebanyak Rp14.250.000,- untuk biaya pengobatan korban.  

Kejadian nahas dialami Parmono sekira pukul 02.00 WIB dinihari pada Minggu (16/2), saat itu Parmono Saogo bersama temannya korban Hengki Hotang (21) keluar rumah untuk mencari makan dengan jalan kaki di wilayah Marapalam, Kecamatan Padang Timur.

"Saat itu ada dua kendaraan roda dua datang dari Lubuk Begalung menuju arah Simpang Haru, mereka ada empat orang, kemudian mereka hendak menabrak kami, tapi kami berdua melompat ke trotoar itu tepatnya di jalan Sutomo," tutur Hengki.

Kemudian kata Hengki, korban Parmono menoleh melihat kendaraan, lalu satu pengendara memakai motor matic warna biru kembali ke arah mereka, lalu orang yang dibonceng menebaskan samurai ke arah mereka.

"Parmono kena tebas samurai bagian leher kirinya, sedangkan saya saat itu langsung menunduk, lalu saya lihat tangan Parmono yang memegang lehernya berdarah, kemudian saya perhatikan lagi ternyata lehernya sudah luka-luka. Beruntung ada pengendara yang lewat di lokasi kejadian langsung membawa kami ke Bidan Cicik yang ada dekat lokasi, namun pada pukul 03.00 WIB, Parmono di rujuk ke RS Dr. M. Djamil Padang," terangnya.

(rus/ers)

 
Top