MENTAWAI, SUMBAR – Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil untuk datang bersalin ke puskesmas, pengelola Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Peipei melakukan "jemput bola" di tiga Desa yang ada di Kecamatan Siberut Barat Daya.

Pengelola KIA Puskesmas Peipei, Resti Lidya, mengatakan, dengan adanya target yang sudah ditentukan Dinas Kesehatan Mentawai, pihaknya berharap tahun 2020 ini kunjungan ke KIA bisa mencapai 100 persen dan 10 persen kunjungan ibu hamil.

“Kita berharap tahun 2020 ini tidak ada lagi ditemukan kasus kematian ibu hamil dan bayi,” kata Resti Lidya kepada www.sumatrazone.co.id, Sabtu (22/2/ 2020).

Dalam program KIA ini, papar Resti, pihaknya melakukan inovasi seperti terali hati, pendekatan ibu hamil, melaksanakan kelas ibu hamil dan penempelan stiker ibu hamil. Untuk pencapaian tahun 2019 lalu, puskesmas peipei berhasil melakukan kunjungan pertama ibu hamil mencapai 62,8 persen.

Terkait pencapaian dalam persalinan di fasilitas kesehatan, pihaknya melakukan perekapan setiap bulan melalui data dari desa lalu diinput di puskesmas. Sedangkan evaluasinya dilakukan tiga bulan sekali. Dari hal tersebut nantinya terlihat ranking pencapaian. Maka dalam hal ini setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2020 harus mencapai 100 persen persalinan di fasilitas kesehatan. Target ini sesuai dengan kesepakatan yang dibuat Dinas Kesehatan Mentawai.

Diakuinya pada tahun 2020 yang sedang berjalan dua bulan ini tidak ada kendala soal penanganan persalinan di fasilitas kesehatan, karena setiap puskesmas sudah diberikan alat deteksi, supaya tidak ada lagi resiko-resiko terhadap ibu hamil.

Kesadaran masyarakat untuk bersalin ke puskesmas dari tahun-tahun sebelumnya, urai Resti lahi, hingga sekarang presentasenya sudah ada peningkatan atau sudah mencapai 60 persen. Namun agar lebih maksimal pihaknya melakukan pendekatan dengan perangkat desa, para kader dan kelas ibu hamil. 

“Kita berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyakarat melalui pendekatan dan memberikan edukasi kepada elemen  masyarakat agar peduli dengan kesehatan," paparnya.

Resti menambahkan, strategi yang dilakukan dalam rangka pencapaian persalinan di fasilitas kesehatan di tengah masyarakat, pihaknya melakukan jemput bola mendatangi setiap para pasien. "Kalau setiap pasien mau bersalin ke puskesmas, diberikan reward semacam bingkisan," tukasnya.

(ers)
 
Top