PADANG -- Informasi beredar ihwal operasi tangkap tangan (OTT) di Sumatera Barat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat beredar luas di media sosial, bahkan sejumlah media online saling melansir pemberitaan terkait seraya terus melakukan upaya crosscheck kepada pihak-pihak berkompeten.

Diketahui, informasi berkembang tentang OTT KPK terhadap salah seorang pejabat di lingkungan Pemprov Sumbar tersebut ramai diperbincangkan masyarakat terutama warganet. Mulai Selasa (24/8/2021) malam  sekira pukul 23.00 WIB hingga Rabu (25/8/2021) dinihari tadi, topik seputar OTT KPK di Sumbar masih hangat diperbincangkan di medsos. Bahkan tak sedikit pemilik akun Facebook (FB) menulis status berisi informasi OTT KPK tersebut.

BACA JUGA: Malam Ini KPK Dikabarkan OTT Pejabat Pemprov Sumbar

Menanggapi informasi beredar, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol. Satake Bayu Setianto menjawab konfirmasi awak media di Padang, Rabu (25/8/2021) pagi, menegaskan tidak ada  pejabat diduga terkena OTT KPK dibawa lalu diperiksa di Mapolda Sumbar. Penegasan ini terkait dengan informasi beredar bahwa terhadap pejabat Pemprov Sumbar diduga terkena OTT KPK dilakukan pemeriksaan sementara di Mapolda Sumbar pada Selasa (24/8/2021) malam

“Pagi tadi saya cek tidak ada, informasi itu tidak benar adanya,” ujar Satake.

Secara umum, seperti dilansir dari SumbarAntaraNews, Polda Sumbar  membantah adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kota Padang pada Selasa (24/8/2021) malam.

Bahkan menurut Satake Bayu, pihaknya telah berkoordinasi dengan KPK dan memang tidak ada kegiatan di Sumbar.

Menurutnya, informasi OTT KPK ini pertama pertama kali diberitakan oleh salah satu media online.

"Jadi gini, bahwa itu tidak benar beritanya. Kami sedang menelusuri informasi itu, dia dapat darimana. Kok langsung share aja?," katanya.

Selain itu menurut Satake, pihaknya akan berkoordinasi dengan dewan pers terkait pemberitaan OTT KPK tersebut. Sebab, berita telah membuat kegaduhan.

"Kami akan komunikasi dengan Dewan Pers, kalau ada yang begini bagaimana tindaklanjutnya," katanya.

Polda Sumbar berharap kepada media, khususnya online supaya dapat menyaring informasi sebelum diberitakan kepada publik dan harusnya ada pihak terkait yang mengklarifikasi tentang OTT KPK.

"Memang media online ini, media paling cepat namun jika belum tentu kebenarannya jangan dibagikan, harus ada yang mengklarifikasi dululah. Karena ini berisiko, buat gaduh," kata Satake.

Sebelumnya kabar kegiatan OTT KPK dalam pemberitaan salah satu media online beredar luas di grup Whats'App (WA) namun pemberitaan yang dibuat media itu tidak ada kejelasan.

Ia juga menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menelusuri darimana informasi awal adanya OTT KPK di Sumbar sebagaimana dilansir oleh sejumlah media online di Padang.

"Kita akan cari kebenarannya," pungkas Satake.

Ketua KPK Belum Dapat Laporan

Sebelumnya, seperti dilansir rmol.co, Selasa (24/8/2021) tengah malam, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan bahwa pihaknya belum mendapat laporan terkait informasi bahwa tim penyidik KPK melakukan kegiatan Operasi Tangkap Tangan atau OTT di Provinsi Sumatera Barat.

"Tidak ada laporan dari Direktur Penyelidikan," kata Firli Bahuri 

Sebelumnya beredar kabar bahwa penyidik KPK melakukan OTT terhadap salah satu pejabat di Pemprov Sumbar.

Informasi lainnya, pejabat yang ditangkap saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumbar. 

#red





 
Top