Sekdaprov Hansasti semasa masih Kepala Bappeda Sumbar menyambut Gubernur Mahyeldi menjelang rapat di kantor Bappeda Sumbar tentang finalisasi rencana kerja Pemprov Sumbar tahun 2022.

PADANG -- Polisi telah memeriksa sebanyak 10 orang dalam kasus surat Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, yang digunakan untuk meminta uang dalam urusan penerbitan buku. Dari para saksi yang diperiksa, termasuk Sekdaprov Sumbar, Hansastri, eks Kepala Bappeda Sumbar.

“Sudah sekitar sembilan sampai 10 orang saksi yang telah kami periksa. Mulai dari lima orang yang menggunakan surat, pihak Bappeda hingga Sekdaprov,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda kepada awak media  Senin (23/8/2021).

Menurut Rico, pemeriksaan terhadap Hansastri yang saat ini menjabat Sekdaprov Sumbar dilakukan pada Minggu (22/8/2021) sore. Sebelumnya, yang bersangkutan sempat berhalangan lantaran ada agenda kegiatan di daerah. 

BACA JUGA: KPK Ingatkan Mahyeldi Hindari Perbuatan Mengarah Gratifikasi

“Jadi ada dua dari unsur pemerintah daerah, Sekdaprov dan satu orang kepala bidang di Bappeda Sumbar,” jelasnya.

Hasil pemeriksaan Sekdaprov, ungkap Rico, yang bersangkutan mengakui bahwa dirinya mengetahui surat atau proposal tersebut. Hanya saja, soal tanda tangan, tidak. Begitupun pemeriksaan salah seorang kepala bidang, mengakui surat dikeluarkan oleh Bappeda.

Kepada penyidik, Hansastri membenarkan adanya surat atau proposal minta sumbangan untuk membuat buku profil tentang potensi wilayah Sumatera Barat.

Dalam kasus surat ini, pihak kepolisian menyita sedikitnya tiga kardus berisikan surat gubernur yang rencananya akan dibagikan sesuai alamat tujuan. 

Sebelumnya, surat digunakan oleh lima orang yang bukan pegawai Bappeda maupun ASN atau tenaga honorer di lingkungan Setdaprov Sumbar.

Mereka diketahui berasal dari pulau Jawa dan Sulawesi, masing-masing berinisial Do (46), DS (51), Ag (36) MR (50) dan DM (36). 

Total uang yang telah masuk ke rekening pribadi salah seorang dari lima orang ini sebesar Rp170 juta. Jumlah itu merupakan hasil pengumpulan donasi 21 surat yang telah dibagikan sebelumnya ke kampus, rumah sakit, dealer kendaraan hingga kalangan pengusaha di Kota Padang.

Rencananya, ungkap Rico lagi, tiga kardus surat lainnya akan dibagikan ke wilayah Sumbar.

Ini Nomor Surat Dimaksud

Seperti diketahui, surat tertanggal 12 Mei 2021 bernomor 005/3904/V/ Bappeda-2021 tersebut perihal penerbitan profil dan potensi Provinsi Sumatera Barat. Kop surat ditandatangani oleh Mahyeldi yang saat ini menjabat Gubernur Sumbar.

Dalam surat menyebutkan permohonan partisipasi dan kontribusi dalam mensponsori penyusunan dan penerbitan buku profil “Sumatera Barat Provinsi Madani, Unggul dan Berkelanjutan” dalam versi bahasa Indonesia, bahasa Inggris serta bahasa Arab serta dalam bentuk soft copy.

BACA JUGA: Olala! Rupanya Bappeda Sumbar Masih Bungkam...

Sebelumnya, polisi menangkap lima orang yang meminta uang kepada sejumlah pengusaha, pihak kampus dan lainnya di Sumbar. 

Kelima orang yang bukan berasal dari Sumbar itu meminta sumbangan dengan alasan ingin membuat buku profil tentang Sumbar. 

Nama Mahyeldi Kerap Dicatut

Saat meminta sumbangan, mereka membawa surat yang diklaim berasal dari Gubernur Sumbar, Mahyeldi.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengakui bahwa banyak pihak yang mencatut namanya untuk meminta sumbangan kepada pengusaha di Sumbar. 

“Banyak yang mengatasnamakan saya kan? Di media sosial juga banyak,” ungkap gubernur yang semasa menjabat Wakil Wali Kota Padang telah lekat dengan panggilan "Buya" tersebut.

Sementara itu, Sekdaprov Sumbar Hansastri yang coba dikonfirmasi  www.sumatrazone.co.id melalui pesan Whats'App (WA) ke ponselnya bernomor +62 821 7766 xxxx pada Kamis (19/8/2021) lalu hingga berita ini diturunkan, belum kunjung merespons. Ia belum kunjung membalas. Termasuk untuk sekedar membalas salam perkenalan. Agaknya pesan WA media ini baru sekedar dibaca-baca saja, terlihat dari contreng biru pada dinding chat,  pertanda pesan "telah dibaca". 

#sgl/red







 
Top