MEDAN -- Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) tidak menemukan adanya penimbunan minyak goreng.

Saat ini, distribusi minyak goreng dinilai sudah berlangsung dengan baik.

Masyarakat diimbau untuk membeli secukupnya dan tidak panic buying.

Polda Sumut dan TNI berkomitmen untuk mengawal proses distribusi minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan menindak tegas apabila ada pelaku penimbunan. 

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan hal itu kepada awak media di pabrik minyak goreng PT Salim Ivomas Pratama di Jalan Sudirman, Kelurahan Lubuk Pakam, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Rabu (23/2/2022).

Panca mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 18 perusahaan yang memproduksi minyak goreng.

Kedatangannya Panca bersama tim Satgas Pangan untuk memastikan kegiatan produksi minyak goreng berjalan baik, sehingga distribusi kepada masyarakat juga berjalan lancar.

"Saya sampaikan, pasca kita kemarin melakukan pemeriksaan pada hari Kamis, Jumat serta Sabtu, berturut-turut, kita minta teman-teman pelaku usaha industri untuk segera mendorong dan mendistribusikan minyak minyak goreng yang ada di tempatnya sebagaimana ketentuan dan kemampuan produksinya," kata Panca.

Selama 3 hari, Polda Sumut menemukan 1,1 juta kilogram atau 92.000 karton minyak goreng dalam bentuk kemasan.

Diketahui bahwa perusahaan mendistribusikan sebanyak 94.000 karton per bulan.

Berdasarkan Pasal 11 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015, kegiatan penimbunan apabila stok melebihi 3 kali besaran distribusi yang seharusnya rata-rata per bulan. 

"Dari 94.000 x 3, itu lebih kurang ada 270.000. Sementara yang kita temukan 92.000. Artinya dari aturan tersebut kita tidak menemukan ada dugaan penimbunan sebagaimana yang beredar di masyarakat, di berita-berita," kata Panca.

Menurut Panca, Polri dan TNI berkomitmen untuk mengawal proses distribusi, termasuk menyediakan transportasi apabila dibutuhkan untuk menjangkau kawasan pelosok di Sumut.

"Polri dan TNI, serta pemerintah, akan melakukan tindakan tegas kepada siapa pun pihak yang melakukan penimbunan," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara Aspan Sofian mengimbau masyarakat tidak panic buying dan tidak membeli minyak goreng secara berlebihan, karena stok masih mencukupi.

Bahkan, ada beberapa produsen yang juga mampu mengekspor.

Namun, dia meminta agar produsen mendahulukan kebutuhan dalam negeri.

Sementara itu, Branch Manager PT Salim Ivomas Pratama, Cin Hok menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendistribusikan minyak goreng kepada masyarakat.

"Distribusi kita di Sumatera, minus Lampung," kata Cin Hok.

Menurut Cin, produksi per bulan sebanyak 550.000 karton.

Namun yang ada saat ini hanya 94.000 kotak. Seharusnya, ada stok minimum sekitar 200.000 kotak.

"Jadi perusahaan ini menyalurkan dan yang kita lihat sekarang sudah kosong. Jadi enggak ada stok minimum saya dan ini juga kita mulai produksi untuk mendukung kelancaran distribusi masyarakat," katanya.

#dtc/bin




 
Top