JAKARTA -- Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) mendatangi Markas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) dalam rangka memenuhi panggilan pemeriksaan terkait laporan terhadap Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman atas pernyataan 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab'. Mereka membawa sejumlah barang bukti terkait Jenderal Dudung. KUHAP APA menegaskan mereka tak takut melaporkan Dudung.

"Saya nggak takutlah. Orang ini aset kita juga, ini TNI kan milik kita bersama?," kata pengacara KUHAP APA Damai Hari Lubis pada Rabu (9/2/2022).

Damai mengaku tidak merasa terintimidasi. Ia menyebut setiap warga negara memiliki kewenangan untuk melaporkan seseorang.

"Kita nggak merasa terintimidasi saat ini. Tapi nggak tahu kalau ke depannya. Kalau ada intimidasi, kan negara ini nggak boleh diintimidasi?. Punya kewenangan masing-masing," ujar dia.

Damai menuturkan akan berusaha mendatangkan saksi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar dapat menganalisis objek laporannya, yakni pernyataan Dudung. Ia menyebut MUI akan memberi penilaian pernyataan Dudung termasuk penodaan agama atau bukan.

"Jadi kami lagi berusaha untuk mendatangkan ahli dari MUI, itu ahli mengenai bidang syar'i agama. Apakah ucapan dari Jenderal Dudung itu adalah sebuah penodaan, penistaan atau bukan ya,?" ucap Damai.

"Karena klien kita hanya melaporkan. Secara ilmu yang dia miliki, dia tersinggung, merasa dinodai dan merasa ada kerusuhan yang dibuat," imbuhnya.

Kerusuhan yang dimaksud KUHAP APA adalah sikap warganet yang menyuarakan kritik di media sosial atas ucapan Dudung.

"Kerusuhan itu melihat di media sosial yang menyerang Pak Dudung sehingga terjadi kerusuhan. Kalau kerusuhan bentuk fisik memang belum ada, makanya kembali kepada ahli MUI," jelas dia.

Meski begitu, Damai menyebut membuka diri jika Dudung hendak mengklarifikasi ucapannya kepada mereka. Menurutnya, tidak ada yang tidak bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Memang yang salah satu kita harapkan itu, kalau memang keliru kan tidak haram tidak terlarang, tidak ternoda menyatakan keliru, kita tabayun ada masalah," katanya.

"Cuma masalahnya, apakah mau Pak Jenderal-nya? Saya rasa apa sih yang nggak bisa diselesaikan dengan baik? Kalau kita sifatnya hanya mendampingi, ada pelaporan, kami siap mendampingi," tutur Damai.

Seperti diketahui, KUHAP APA melaporkan Dudung terkait pernyataan 'Tuhan kita bukan orang Arab'. Laporan itu disampaikan KUHAP APA ke (Puspomad).

"Kami (KUHAP APA) yang mengetahui atau menyaksikan telah terjadi dugaan kuat adanya perbuatan pelanggaran hukum atau delik yang dilakukan oleh Saudara Dudung Abdurachman, seorang perwira tinggi yang berpangkat jenderal yang mengemban tugas sebagai abdi negara selaku KSAD, yang tentunya secara hukum melekat pada dirinya kewajiban melindungi tumpah darah Indonesia bangsa dan tanah air NKRI," kata anggota KUHAP APA, Damai Hari Lubis, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/1/2022).

"Serta seyogianya memiliki kepribadian dan kebijakan yang patut digugu dan ditiru, namun pada kenyataannya Jenderal Dudung Abdurachman melakukan tindakan yang sebaliknya daripada kewajiban-kewajiban tupoksinya terkait pernyataan 'Tuhan Bukan Orang Arab'," imbuhnya. 

#dtc/bin







 
Top