JAKARTA -- Pemerintah menggelar proyek food estate alias lumbung pangan. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan program ini menjadi bentuk solusi dalam menghadapi tantangan krisis pangan dan bisa membantu pemulihan ekonomi Indonesia.

"Food estate merupakan arahan Presiden Joko Widodo sebagai prioritas untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Basuki.

Salah satunya adalah pengembangan food estate seluas 1.000 hektar dan pembangunan jaringan irigasi tetes seluas 200 hektar di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH), Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut).

Dalam pembangunan jaringan irigasi tersebut, PUPR sudah menyelesaikan pembangunan jaringan perpipaan diantaranya adalah perpipaan Blok 2A sepanjang 12 km dengan anggaran mencapai Rp 40,2 miliar dan perpipaan Blok 2 B1 sepanjang 3,5 km dengan anggaran mencapai Rp 9,6 miliar.

Untuk bidang konektivitasnya, PUPR juga telah menyelesaikan jalan akses ke kawasan food estate yang sepanjang 8,6 km dengan biaya mencapai Rp 69,97 miliar dan jembatan yang sepanjang 25 km senilai Rp 16,04 miliar.

Pembangunan jalan akses tersebut dilanjutkan dengan 2 segmen yang membutuhkan biaya senilai Rp 37 miliar. Proyek ini dimulai pada September 2021 dan ditargetkan selesai pada April 2022.

Selain jalan akses tersebut, dalam kawasan food estate juga tengah dilakukan penyiapan readiness criteria oleh pemerintah daerah setempat.

Dalam pembangunan TSTH sendiri, PUPR memerlukan biaya sebesar Rp 82,3 miliar yang nantinya digunakan untuk pembangunan gedung riset pertanian dan herbal, mess karyawan, rumah kontrol pertanian, screen house dan smart greenhouse.

Pembangunan TSTH ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya dan manajemen konstruksi PT Yodya Karya dengan progres mencapai 2,9%.

Rencananya TSTH akan digunakan sebagai pusat riset dan inovasi untuk penelitian pengembangan bibit hortikultura yang berkualitas tinggi dan bertaraf internasional.

#dtc/nov






 
Top