JAKARTA -- Aksi begal dan tawuran gangster yang terjadi di beberapa wilayah Jadetabek akhir-akhir ini kembali marak. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memberikan perhatian serius terkait aksi begal ini.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkap fakta terkait beberapa kejadian begal ini rata-rata dilakukan oleh anak di bawah umur. Salah satu contohnya kasus begal ibu hamil di Mustika Jaya, Kabupaten Bekasi, yang terjadi pada Selasa (8/3/2022). Empat dari enam pelaku yang ditangkap ternyata masih di bawah umur.

"Hasil pengungkapan, sebagian besar didapatkan fakta bahwa para pelaku semuanya di TKP yang sudah diungkap, rata-rata usia di bawah 20 tahun atau usia belasan tahun, yang pekerjaannya adalah pelajar," kata Kombes Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Dari fakta tersebut, polisi menyimpulkan ada tiga klaster pelaku, yakni klaster penyakit masyarakat, kenakalan remaja, dan pelaku kriminal. Dari ketiga klaster tersebut, upaya penanggulangannya dilakukan secara berbeda.

Gangster Ingin Unjuk Eksistensi

Tubagus kemudian menyampaikan analisis terkait proses terjadinya begal dari tiga klaster tersebut. Salah satunya adanya perkumpulan komunitas atau gangster yang ingin menunjukkan eksistensi atau kehebatan kelompoknya.

"Mereka kumpul dalam satu komunitas, kemudian mereka identifikasi diri sebagai kelompok kuat. Agar bisa disebut kelompok kuat, maka harus lakukan tindakan berani yang diidentifikasikan berani lukai orang lain dan ini terjadi di Depok," jelas Tubagus Ade.

"Korban nggak punya masalah dengan kelompok itu. Tetapi indikatornya, agar bisa disebut hebat, harus melakukan tindakan-tindakan kriminal, yakni berani melukai orang lain, berani melakukan tindakan kriminal," tambahnya.

Di sisi lain, mereka mengidentifikasi kelompok lain sebagai musuh. "Itulah kemudian kenapa ramai terjadi aksi-aksi tawuran," imbuhnya.

Medsos Jadi Sarana Unjuk Eksistensi

Tubagus menambahkan faktor media sosial juga mempengaruhi terjadinya aksi kriminalitas. Para pelaku kerap melakukan janji lewat media sosial sebelum melakukan tawuran.

"Karena agak unik, setiap kejadian tawuran diabadikan di beberapa medsos dan diekspos agar bisa mengidentifikasikan diri sebagai kelompok hebat," katanya.

Dari hasil analisis tersebut, polisi menyimpulkan maraknya aksi begal dan tawuran ini lebih cenderung pada permasalahan sosial. Polda Metro Jaya membentuk tim khusus yang lebih fokus pada tindakan kriminal.

"Dari tiga klaster tadi, maka Ditkrimum lebih fokus ke yang masalah kriminal kenakalan remaja, penyakit masyarakat, dan yang berorientasi pada yang jelas-jelas kriminalitas," tuturnya.

Permasalahan sosial ini terjadi dari ketahanan keluarga. Keluarga diharapkan lebih mengawasi anak-anaknya saat bepergian pada jam-jam malam.

"Kalau sudah orientasi pada kriminal, maka kepolisian wajib lakukan tindakan hukum yang tegas terukur. Upaya-upaya ke depan akan terus kita lakukan melibatkan semua stakeholder terkait pendidik, sekolah, RT-RW setempat, organisasi-organisasi kepemudaan bisa cegah ini terjadi. Karena kepolisian modern berorientasi pada bagaimana agar hal ini tidak terjadi," tutur Tubagus

Atensi Kapolda Metro

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memberikan perhatian serius terkait aksi kejahatan jalanan yang terjadi di Ibu Kota dan sekitarnya. Fadil meminta masyarakat melaporkan lokasi-lokasi yang rawan kejahatan.

Dalam kesempatan rapat analisis dan evaluasi (anev), Fadil Imran membacakan berita mengenai kejahatan jalanan yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Fadil menyampaikan dirinya akan mendatangi lokasi kejadian.

"Kemarin saya membaca ada sebuah berita di Depok ada warga yang terluka diserang gangster. Kemudian di wilayah Bekasi terjadi begal, terjadi tawuran. Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut sesuai jam kejadian," kata Fadil lewat unggahan di media sosial Instagram pribadinya seperti dilihat, Senin (7/3/2022).

Dalam unggahannya di Instagram, Fadil juga meminta masyarakat mengirimkan informasi lokasi-lokasi yang rawan kejahatan melalui direct message (DM) Instagramnya.

"Silakan teman-teman lapor melalui komen dan DM, baik ke saya maupun Polsek/Polres bersangkutan jika ada kejadian yang mengganggu kenyamanan dan keamanan. Kami @poldametrojaya siap mengawal dan menjaga teman-teman. Salam, FI," tulis Fadil.

Fadil mengaku maraknya kasus kriminal yang merugikan masyarakat harus direspons dengan cepat. Evaluasi akan dilakukan jajarannya guna menyikapi kasus tersebut.

"Saya akan evaluasi bersama-sama. Kita susun intervensi yang dapat membuat masyarakat aman dan nyaman," terang Fadil.

Mantan Kapolda Jatim ini menekankan penyelesaian kasus secara menyeluruh terkait aksi kriminal di masyarakat. Dia meminta para Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya melakukan pemetaan wilayah mana saja yang dinilai rawan bagi warganya.

"Ini yang saya katakan kita harus bekerja dengan ikhlas dan kita harus bekerja menyelesaikan persoalan, bekerja tuntas. Catat ya para Kapolsek, saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut," tutur Fadil.

Secara khusus Fadil Imran pun meminta Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyiapkan rencana operasi dalam menekan aksi kriminal di masyarakat.

"Saya minta Pak Dirkrimum disusun betul rencana aksi itu untuk mengidentifikasi kasus yang mengganggu masyarakat. Khususnya di wilayah Bekasi, Depok, Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya itu," katanya.

#dtc/bin





 
Top