PEKANBARU -- Tak kurang dari seratusan mahasiwa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Provinsi Riau menggelar aksi unjuk rasa di gerbang sisi utara kantor Gubernur Riau, Jumat (25/3/2022) sore. 

Dalam orasinya, Ketua KAMMI Riau Arif Nanda Kusuma menyatakan desakan supaya pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin segera mengakhiri kelangkaan minyak goreng dan solar.

”Negara tidak boleh kalah dari mafia minyak goreng!,” teriaknya geram.

Ditambahkan Arif, pemerintah seharusnya menjamin ketersediaan pasokan sekaligus stabilitas harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako). Apalagi menjelang masuknya puasa atau bulan suci Ramadan.

”Pihak Pertamina juga diminta untuk segera menuntaskan permasalahan solar bersubdisi yang langka di merata SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umur - red),” imbuhnya.

Selain soal minyak goreng dan solar, massa KAMMI Daerah Riau juga memprotes kebijakan pemerintah terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan di saat ekonomi belum pulih karena Pandemi Covid-19.

”Ketidakmampuan penguasa mengelola negara tepat dan nyata di hadapan kita dan bapak bapak sekalian. Selain kebijakan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan, kini muncul lagi narasi yang melanggar konstitusi yaitu beberapa elite politik ingin menunda Pemilu sampai isu Jokowi Ma’ruf Amin 3 periode. Dalam hal diminta ketegasan pemerintah terhadap oknum-oknum yang berwacana melanggar konstitusi dengan isu penundaan Pemilu tersebut, " urainya. 

Kapolsek Sukajadi AKP Rahmanuddin selaku komandan teritorial Polri terdekat, ketika dihubungi www.sumatrazone.co.id, memaparkan, massa aksi unjuk rasa KAMMI Pekanbaru yang dipimpin Koorlap Febriansyah tiba di depan kantor Gubernur Riau jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru sekira pukul 15.20 WIB. 

Dalam skala lokal, KAMMI mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau khususnya Gubernur Riau agar bersama rakyat mencari solusi tentang kelangkaan BBM Solar dan melonjaknya harga Minyak Goreng.

"Harga Minyak goreng saat ini tidak memikirkan perasaan rakyat, banyak UKM yang telah dibantu oleh pemerintah, tapi saat ini kolaps bahkan banyak yang gulung tikar," ungkap Febriansyah. 

Orator lainnya, Andri dari KAMMI UNRI mengungkapkan bahwa saat ini Riau tidak dalam keadaan baik-baik saja. "Di bawah minyak di atas minyak, tapi kita tetap susah, pemerintah provinsi kemana!?," teriaknya. 

"Kami meminta agar kelangkaan BBM solar dan harga minyak distabilkan karena kami nilai saat ini harga minyak makan melambung tinggi, sehingga masyarakat terpekik," ungkapnya lagi. 

Bertolak dari kondisi tersebut, pihaknya mendesak Pemprov Riau dan pihak-pihak berkompeten lainnya supaya menyelidiki ada apa dengan kelangkaan BBM solar dan harga minyak makan melambung tinggi, ada apa?

Andi Bangun, perwakilan KAMMI UIN SUSKA Riau mengingatkan Pemprov Riau agar bergerak atas kelangkaan BBM solar dan minyak makan yang melambung tinggi. "Jangan diam saja wahai pemimpin!", teriaknya lantang. 

Ia mendesak supaya Pemprov Riau dan jajaran terkait segera selidiki jika adanya mafia BBM dan ninyak makan. "Jangan diam saja. Lihatlah rakyatmu yang saat ini sedang menangis!, Riau terkenal dengan minyak bumi, kenapa bisa begini?", teriaknya lebih lantang. 

Sekira pukul 15.55 WIB, seperti diinformasikan Kapolsek Sukajadi AKP Rahmanuddin, massa aksi unjuk rasa ditemui oleh Kepala Kesbangpol Riau Jendri Salmon Ginting didampingi Kabid Disperindag Lisda dan Kasi ESDM Budi. Mereka memberikan secara simbolis minyak goreng merk Palmas kepada perwakilan massa KAMMI Riau. Hak itu dilakukan sebagai apresiasi kepada adik-adik mahasiswa karena telah menyuarakan terkait kelangkaan BBM solar dan minyak goreng.

Diungkapkan Jendri, menyikapi persoalan human interest kelangkaan BBM solar dan minyak goreng yang mengemuka, Gubernur Riau telah melakukan rapat koordinasi baik dengan pengusaha dan pertamina serta telah pula membentuk Satgas guna mengurai permasalahan di lapangan. Pada kesempatan itu, KAMMI Riau menyerahkan pernyataan sikap kepada perwakilan Gubernur Riau.

"Sekira pukul 16.30 WIB kegiatan selesai, massa aksi unjuk rasa KAMMI Riau membubarkan diri dengan tertib. Selama kegiatan berlangsung, situasi dalam keadaan aman dan terkendali," ungkap Kapolsek Sukajadi AKP Rahmanuddin.

#ede





 
Top