JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil paksa Annas Maamun. Mantan Gubernur Riau itu dijemput di rumahnya di Pekanbaru, Riau.

"Hari ini (30/3/2022) tim penyidik KPK memanggil paksa AM (Gubernur Riau periode 2014-2019) dari tempat tinggalnya di Pekanbaru, Riau," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada awak media di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Ali menjelaskan, penjemputan paksa yang dilakukan oleh KPK itu berdasarkan secara sah menurut hukum. Padahal KPK sebelumnya telah melayangkan surat panggilan yang sah.

"Perintah membawa tersebut dilakukan karena KPK menilai yang bersangkutan tidak kooperatif untuk hadir memenuhi panggilan tim penyidik KPK. Pemanggilan terhadap yang bersangkutan sebelumnya telah dilakukan secara patut dan sah menurut hukum," terangnya.

Hingga saat ini, KPK masih belum memberikan keterangan resmi ihwal perkara Annas. Namun Annas saat ini berada di gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan lanjutan.

"Berikutnya, AM dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan lanjutan. Perkembangan akan diinfokan," kata Ali.

Berdasarkan pantauan awak media, Annas tiba di gedung KPK pada pukul 16.25 WIB.

Diketahui sebelumnya, eks Gubernur Riau Annas Maamun ajukan gugatan praperadilan atas KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Dia meminta agar status tersangkanya ditangguhkan melalui gugatan praperadilan.

Dilihat dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jaksel, gugatan Annas itu teregistrasi dengan nomor perkara 21/Pid.Pra/2022/PN JKT.SEL. Diketahui, gugatan tersebut didaftarkan pada 24 Maret 2022.

Dalam petitumnya, Annas meminta hakim menerima seluruh permohonannya. Dia bahkan meminta agar status tersangkanya dibatalkan atau tidak sah.

Berikut ini isi petitumnya:

1. Menerima Permohonan Praperadilan Pemohon seluruhnya;

2. Menyatakan status tersangka Pemohon yang ditetapkan Termohon tersebut tidak sah menurut hukum;

3. Menyatakan status tersangka Pemohon yang ditetapkan Termohon tersebut tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat;

4. Menyatakan status tersangka Pemohon yang ditetapkan Termohon tersebut batal demi hukum.

Diberitakan sebelumnya, Annas terbukti melakukan tindak pidana korupsi alih fungsi lahan kebun kelapa sawit di Kuantan Singingi, Riau. Dia terbukti menerima USD 166.100 dari pengusaha bernama Gulat Medali Emas Manurung.

#dtc/hn/yld




 
Top