MALANGKOTA, JATIM -- Penggunaan alat pembayaran digital dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Malang Raya kian masif.  Tak hanya di pusat perbelanjaan saja, sektor UMKM kini sudah mulai menggunakan metode tersebut. Tercatat sepanjang 2022 lalu sebanyak Rp 55 miliar berputar di pelaku UMKM.

Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Malang Samsun Hadi mengatakan, perputaran uang tersebut cukup banyaK. Yakni mencapai lebih dari 90 persen total nilai transaksi menggunakan QRIS.

”Hingga tahun lalu saja sudah ada Rp 59 miliar dari penggunaan QRIS, ini membuktikan UMKM di Malang sudah melek digital,” bebernya.

Tak ayal jika transaksi yang cukup besar diimbangi dengan jumlah pengguna atau merchant QRIS. Hingga Desember 2022, terdapat 472.346 merchant di wilayah BI Malang. Dari jumlah tersebut, total ada 5.369.884 transaksi selama tahun 2022. Sementara setiap bulannya rata-rata terdapat 536 ribu transaksi.

Angka tersebut diharapkan dapat terus bertambah. Pada tahun 2023 ini ditargetkan volume transaksi sebesar  117 juta di Jawa Timur. Serta Malang diharapkan menjadi salah satu wilayah penyumbang penggunaan QRIS yang cukup banyak.

Menanggapi hal itu, Pakar Ekonomi Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Imam Mukhlis SE MSi mengatakan, penggunaan QRIS dalam transaksi ekonomi bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan keamanan dalam transaksi keuangan.

”Sosialisasi QRIS terus dilakukan agar literatur keuangan masyarakat semakin meningkat sehingga  dapat mendorong inklusi keuangan dalam percepatan pertumbuhan ekonomi daerah,” tuturnya. 

#ant/dur/adn





 
Top