PADANGPARIAMAN, SUMBAR -- Orang minang itu identik dengan umat Islam karena filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Maka pendidikan karakter, seperti yang dilakukan pada Pondok Pesantren Jamiatul Mukmin mendidik kepribadian yang baik, beriman dan bertaqwa. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat peresmian Surau Rimbo Tualang Pondok Pesantren Jamiatul Mukmin pimpinan Tuanku Sidi Anwar, di Toboh Gadang,  Kecamatan Sintuak Padang Pariaman, Senin (25/2/2018).

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Padangpariaman Ali Mukni, Forkopimda, tokoh masyarakat serta Ketua Penggerak PKK Sumbar Nevi Zuarina Irwan Prayitno.

Lebih lanjut wagub menyampaikan, pemerintah provinsi memberikan apresiasi atas keberadaan pondok pesantren yang telah melahirkan generasi Qur'ani, berprilaku santun dalam kepribadian Islami. 

"Ini merupakan misi pertama IP-NA dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mewujudkan tata kehidupan yang harmonis, beradat dan berbudaya berdasarkan falsafah ABS SBK," papar wagub.

Kenapa tata kehidupan yang harmonis,  beradat dan berbudaya?,  tekan wagub, karena ini persoalan moral. Jika seseorang memiliki moral yang baik, tentu akan baik pula hasil pekerjaannya. "Etika moral merupakan sesuatu yang utama dalam memajukan pembangunan di Sumatera Barat,"  ungkap Nasrul Abit. 

Mantan Bupati Pesisir Selatan ini juga menyampaikan, dalam rangka menyukseskan pemilihan umum, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden di Sumatera Barat mestilah dengan semangat pemilu badunsanak.

Jangan ada kita serumah berbeda pilihan menjadi sesuatu pertengkaran yang tidak sehat dalam keluarga. Dalam pemilu kita memilih calon anggota DPRD kabupatem / kota,  DPRD provinsi,  DPR RI,  DPD RI dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Ada lima kotak suara nantinya.

Dan paling  rumit adalah pemilihan calon legislatif yang tidak ada fotonya. Hanya nama, nomor urut dan gambar partai. Masyarakat mesti menghafal nama,  nomor urut dan partai untuk pilihan hatinya. 

Menurut data semetara  hasil survei 60 persen masyarakat belum tahu kita akan menyelenggarakan pemilu. Hari semakin dekat mari kit sosialisasikan dengan dan cermat,  ajak Nasrul Abit. 

Bupati Ali Mukni dalam kesempatan itu juga menyampaikan , di Padangpariaman target partsipasi masyarakat ikut Pemilu 2019 sebesar 85 persen. Padangpariaman budaya berdemonstrasi telah tinggi, dan diyakini masyarakat ke TPS akan leboh banyak. 

Menyatakan pilihan tanpa datang ke TPS itu sama saja tidak ada artinya karena tidak akan memberikan andil dalam pembangunan . Sadarilah kita pilih wakil kita mereka nantinya yang akan membantu kita dalam memajukan pembangunan daerah, ujarnya. 

Ketua Tim Penggerak PKK Sumbar, Nevi Zuairina Irwan Prayitno disela - sela kegiatan menyampaikan, aspirasi masyarakat merupakan semangat pembangunan kemajuan daerah karena itu,  diharapkan masyarakat datangi TPS untuk memberikan suaranya dengan baik. 

Untuk keterwakilan bundo kandung diharapkan masyarakat, juga memilih yang terbaik dengan  benar dan tepat, jangan sampai salah pilih, ajaknya.

(rel/ede)
 
Top