BENGKULUUTARA, BENGKULU -- Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Sebanyak 52 pelajar di Bengkulu Utara, Bengkulu, nekat menyayat tangan sendiri. Mereka melukai diri sendiri karena berbagai alasan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara, Fahruddin, menyebut mereka terpengaruh konten TikTok. Pihak sekolah telah memanggil orang tua para siswa itu.

"Bila telah hadir semua besok kita akan mengetahui apa latar belakang yang sebenarnya, dan dugaan sementara karena pengaruh media sosial," jelasnya, Jumat (10/3/2023).

Polisi lalu melakukan penyelidikan. Rupanya selain mengikuti tren media sosial, aksi itu dilakukan karena para siswa mencari jati diri.

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andy Pramudya Wardana, mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan orang tua murid, sekolah dan dinas pendidikan untuk membahas aksi nekat para murid itu. Dari pertemuan itu akhirnya diketahui alasan pelajar itu menggores tangannya.

"Hari ini telah dilaksanakan pertemuan terkait berita 52 siswa/siswi SMP yang menyayat tangan sendiri, ingin mencari jati diri setelah melihat media sosial," kata, Sabtu (11/3/2023).

Andy menjelaskan ada tiga faktor yang menyebabkan para pelajar ini melukai tangannya. Termasuk persoalan mencari jati diri dan karena dimarahi orang tua di rumah.

"Mencari jati diri, meniru yang dilakukan media sosial dan karena faktor dimarahi orang tua di rumah," ungkap Andy

"Permasalahan adanya 52 orang pelajar menyayat tangan telah selesai dan tidak menjadi polemik lagi. Dan bersama dinas pendidikan akan mengimbau agar tidak ditiru oleh sekolah lain," sebut Andy.

#isa/dhn




 
Top